Acquired: Istilah untuk Hal-Hal yang Diperoleh

Acquired adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang diperoleh atau didapatkan setelah proses tertentu, baik itu melalui pembelajaran, pengalaman, atau faktor eksternal. Dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk psikologi, istilah ini sering digunakan untuk membedakan antara karakteristik atau kemampuan yang diperoleh (acquired) dengan yang bersifat bawaan atau genetik (innate).

Konteks Penggunaan “Acquired”

1. Psikologi
Dalam psikologi, istilah acquired sering digunakan untuk menjelaskan perilaku, keterampilan, atau gangguan yang berkembang akibat pengalaman atau paparan lingkungan, bukan karena faktor genetik. Contohnya:

  • Acquired behavior: Perilaku yang dipelajari melalui pengalaman atau pengamatan.
  • Acquired phobia: Ketakutan yang berkembang karena pengalaman traumatis atau pengondisian negatif.

2. Neurosains
Dalam ilmu saraf, acquired sering merujuk pada kerusakan atau perubahan otak yang terjadi setelah lahir. Misalnya:

  • Acquired brain injury (ABI): Cedera otak yang disebabkan oleh trauma fisik, stroke, atau penyakit, bukan karena kelainan bawaan.

3. Medis
Dalam dunia medis, istilah ini merujuk pada kondisi atau penyakit yang berkembang selama hidup seseorang, bukan yang bersifat kongenital atau bawaan. Contohnya:

  • Acquired immunity: Kekebalan tubuh yang didapat setelah paparan patogen atau melalui vaksinasi.
  • Acquired disease: Penyakit yang muncul akibat faktor lingkungan, gaya hidup, atau infeksi, seperti diabetes tipe 2 atau HIV/AIDS.

4. Sosiologi dan Pendidikan
Dalam konteks sosiologi, acquired characteristics merujuk pada kemampuan atau pengetahuan yang diperoleh seseorang melalui pendidikan, sosialisasi, atau pengalaman hidup.

Relevansi “Acquired” dalam Psikologi

1. Acquired Skills
Banyak keterampilan manusia yang merupakan hasil dari pembelajaran dan pengalaman, seperti berbicara, membaca, menulis, atau memainkan alat musik. Keterampilan ini tidak bersifat bawaan, melainkan dikembangkan melalui latihan dan waktu.

2. Acquired Disorders
Beberapa gangguan psikologis berkembang sebagai respons terhadap pengalaman hidup atau trauma, termasuk:

  • Acquired anxiety: Kecemasan yang muncul akibat pengalaman negatif atau stres berkepanjangan.
  • Acquired PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder): Gangguan stres pasca-trauma yang disebabkan oleh peristiwa traumatis.

3. Acquired Emotional Responses
Dalam teori pengondisian klasik (classical conditioning), respons emosional dapat diperoleh melalui asosiasi. Misalnya, seseorang mungkin mengembangkan rasa takut terhadap anjing setelah digigit anjing pada masa kecilnya.

4. Learning and Memory Acquired knowledge merupakan hasil dari proses belajar dan memori, yang bergantung pada pengalaman individu dan lingkungan sekitarnya.

Masalah Psikologis yang Berkaitan dengan “Acquired”

1. Trauma dan Phobia
Banyak fobia dan trauma bersifat acquired, di mana pengalaman negatif menciptakan respons emosional yang berlebihan terhadap situasi tertentu.

2. Addiction (Ketergantungan)
Ketergantungan terhadap zat atau perilaku tertentu sering kali merupakan perilaku yang diperoleh melalui paparan berulang atau penguatan positif (reward).

3. Coping Mechanisms (Mekanisme Koping)
Strategi untuk menghadapi stres atau masalah sering kali merupakan keterampilan yang diperoleh melalui pengalaman hidup. Mekanisme koping yang tidak sehat, seperti penyalahgunaan alkohol, juga dapat menjadi perilaku acquired.

4. Neuroplasticity and Recovery
Dalam konteks rehabilitasi, kemampuan seseorang untuk memperoleh kembali fungsi kognitif atau motorik setelah cedera otak mencerminkan sifat otak yang plastis (neuroplasticity). Kemampuan ini memungkinkan individu untuk mendapatkan keterampilan baru sebagai pengganti fungsi yang hilang.

Kesimpulan

Istilah acquired mencakup berbagai aspek pengalaman manusia, mulai dari keterampilan yang dipelajari hingga gangguan yang muncul akibat paparan lingkungan. Dalam psikologi, konsep ini menekankan pentingnya interaksi antara pengalaman dan pembelajaran dalam membentuk perilaku, emosi, dan pola pikir seseorang.

Mengenali aspek-aspek yang bersifat acquired dalam kehidupan seseorang dapat membantu dalam merancang intervensi atau terapi yang lebih efektif, baik untuk mengatasi gangguan tertentu maupun untuk mengembangkan potensi individu secara maksimal.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *