Association (A) dalam Psikologi

Pengertian Association (A)

Dalam psikologi, istilah Association (A) merujuk pada proses mental di mana satu ide, konsep, atau pengalaman dikaitkan dengan yang lain dalam pikiran seseorang. Konsep ini merupakan dasar dari banyak teori pembelajaran, memori, dan persepsi.

Association (A) dalam Konteks Psikologi

1. Asosiasi dalam Pembelajaran

  • Behaviorisme → Dalam teori behaviorisme, pembelajaran terjadi ketika seseorang mengasosiasikan stimulus tertentu dengan respons tertentu.

Contoh:

  • Jika seorang anak mendapat pujian setiap kali mereka menyelesaikan tugas sekolah, mereka akan mengasosiasikan penyelesaian tugas dengan pengalaman positif dan cenderung mengulanginya.
  • Jika seseorang mengalami pengalaman buruk dengan anjing, mereka mungkin akan mengasosiasikan semua anjing dengan rasa takut.

2. Asosiasi dalam Memori dan Kognisi

  • Psikologi Kognitif → Memori bekerja dengan jaringan asosiatif, di mana satu konsep dapat mengaktifkan konsep lain yang terkait.

Contoh:

  • Jika seseorang mendengar kata “laut,” mereka mungkin langsung memikirkan “pantai” atau “kapal.”
  • Aroma tertentu bisa mengingatkan seseorang pada kenangan masa kecil.

3. Jenis-Jenis Association dalam Psikologi

  • Association by Contiguity → Hubungan antara dua konsep yang sering muncul bersamaan.

Contoh: Petir dan guntur.

  • Association by Similarity → Hubungan berdasarkan kemiripan karakteristik.

Contoh: Melihat seseorang yang mirip dengan teman lama dan langsung merasa familiar.

  • Association by Contrast → Hubungan antara dua hal yang berlawanan.

Contoh: Panas dan dingin.

4. Association dalam Psikologi Sosial

  • Priming Effect → Paparan terhadap satu stimulus dapat memengaruhi respons terhadap stimulus lain yang terkait.
  • Implicit Association Test (IAT) → Tes yang mengukur bagaimana individu mengasosiasikan kelompok sosial tertentu dengan konsep positif atau negatif.

Masalah yang Sering Berkaitan dengan Association (A) dalam Psikologi

1. False Association (Asosiasi Keliru)

  • Orang dapat menghubungkan dua hal yang sebenarnya tidak memiliki hubungan nyata.
  • Contoh: Seseorang mungkin percaya bahwa mengenakan pakaian berwarna tertentu membawa keberuntungan, meskipun itu hanya kebetulan.

2. Bias Asosiatif

  • Pikiran cenderung mengaitkan informasi dengan keyakinan yang sudah ada, yang dapat menyebabkan bias kognitif.
  • Contoh: Jika seseorang percaya bahwa orang kaya selalu bahagia, mereka akan cenderung melihat bukti yang mendukung keyakinan itu dan mengabaikan yang bertentangan.

3. Asosiasi dan Trauma

  • Seseorang dapat mengembangkan reaksi emosional negatif terhadap stimulus tertentu yang diasosiasikan dengan pengalaman traumatis.
  • Contoh: Seorang korban kecelakaan lalu lintas mungkin merasa cemas setiap kali mendengar suara klakson mobil.

Kesimpulan

Association (A) adalah proses psikologis di mana pikiran menghubungkan konsep, pengalaman, atau ide yang berbeda. Meskipun penting untuk pembelajaran, memori, dan kognisi, asosiasi yang keliru atau bias dapat memengaruhi cara seseorang berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *