Behaviourism adalah salah satu aliran dalam psikologi yang menekankan bahwa perilaku manusia dapat dipahami dan diprediksi berdasarkan respons terhadap stimulus lingkungan, tanpa perlu mempertimbangkan proses mental internal. Teori ini berfokus pada hubungan antara rangsangan (stimulus) dan respons (reaksi) yang dapat diamati secara objektif.
Prinsip-Prinsip Utama Behaviourism
1. Pembelajaran Melalui Pengalaman – Perilaku manusia berkembang sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan, melalui pengalaman dan latihan.
2. Penguatan dan Hukuman – Perilaku dapat diperkuat melalui penguatan positif (reward) atau negatif (pengurangan stimulus yang tidak menyenangkan), serta dapat dikurangi dengan hukuman.
3. Observasi dan Eksperimentasi – Studi perilaku harus berbasis pada pengamatan yang objektif dan eksperimen yang dapat diuji ulang.
4. Penolakan terhadap Proses Kognitif – Behaviourism menolak konsep bahwa pikiran dan perasaan internal memainkan peran utama dalam menentukan perilaku.
Jenis Behaviourism
1. Classical Conditioning (Pavlovian Conditioning) – Konsep yang dikembangkan oleh Ivan Pavlov, di mana respons otomatis dapat diasosiasikan dengan stimulus baru.
2. Operant Conditioning (Instrumental Conditioning) – Konsep dari B.F. Skinner yang menekankan bahwa perilaku dipengaruhi oleh konsekuensi yang mengikutinya, baik berupa penguatan atau hukuman.
3. Radical Behaviourism – Diperkenalkan oleh Skinner, menegaskan bahwa semua aspek perilaku dapat dijelaskan oleh lingkungan dan penguatan, tanpa campur tangan faktor kognitif.
4. Methodological Behaviourism – Menekankan bahwa hanya perilaku yang dapat diamati yang harus menjadi fokus dalam studi psikologi.
Aplikasi Behaviourism dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Pendidikan – Teknik pembelajaran berbasis penguatan positif diterapkan dalam pembelajaran di sekolah.
2. Psikoterapi – Terapi perilaku digunakan untuk membantu individu mengatasi gangguan kecemasan, fobia, dan perilaku maladaptif lainnya.
3. Industri dan Organisasi – Prinsip operant conditioning diterapkan dalam manajemen sumber daya manusia untuk meningkatkan produktivitas kerja.
4. Perubahan Kebiasaan – Teknik behaviourism digunakan dalam program penghentian kebiasaan buruk, seperti merokok atau pola makan yang tidak sehat.
Kritik terhadap Behaviourism
Meskipun memiliki kontribusi besar dalam memahami perilaku manusia, behaviourism juga dikritik karena dianggap terlalu mekanistik dan mengabaikan faktor kognitif serta emosional yang juga berperan dalam perilaku manusia. Teori-teori kognitif dan humanistik muncul sebagai respons terhadap keterbatasan pendekatan ini.
Kesimpulan
Behaviourism merupakan aliran psikologi yang menekankan bahwa perilaku dapat dipahami dan dikendalikan melalui pembelajaran berbasis pengalaman dan konsekuensi lingkungan. Meskipun menghadapi kritik, teori ini tetap menjadi dasar bagi banyak pendekatan dalam pendidikan, terapi, dan pengembangan sumber daya manusia.