Pengertian Choreic
Istilah choreic merujuk pada gejala atau kondisi yang berkaitan dengan chorea, yaitu gangguan gerakan yang cepat, tidak teratur, dan tidak disengaja. Kondisi ini sering terjadi pada individu yang mengalami gangguan neurologis seperti penyakit Huntington, chorea Sydenham, atau efek samping dari obat-obatan tertentu.
Dalam psikologi, choreic tidak hanya berdampak pada gerakan tubuh, tetapi juga berpengaruh terhadap kesehatan mental, emosi, dan perilaku sosial seseorang. Penderita sering mengalami stres, kecemasan, bahkan depresi, terutama karena kondisi ini sulit dikendalikan dan dapat memengaruhi kualitas hidup.
Penyebab dan Faktor Risiko Choreic
1. Penyakit Huntington
- Gangguan genetik yang menyebabkan degenerasi sel saraf di otak dan memicu gerakan choreic serta perubahan kognitif dan emosional.
2. Chorea Sydenham
- Terjadi setelah infeksi bakteri Streptococcus, terutama pada anak-anak, menyebabkan gerakan tak terkendali yang bersifat sementara tetapi dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
3. Efek Samping Obat-obatan
- Obat antipsikotik, levodopa, dan obat yang mempengaruhi dopamin dapat menyebabkan gejala choreic sebagai efek samping.
4. Cedera Otak atau Stroke
- Kerusakan pada bagian otak yang mengontrol gerakan dapat menyebabkan gejala choreic yang berlangsung lama atau permanen.
5. Gangguan Metabolik dan Autoimun
- Penyakit seperti hipertiroidisme, lupus, atau diabetes dapat mempengaruhi sistem saraf dan menyebabkan gangguan choreic.
Dampak Choreic dalam Psikologi
1. Kecemasan dan Stres Berlebih
- Penderita sering mengalami kecemasan sosial karena takut mendapat perhatian negatif dari orang lain.
- Gerakan tak terkendali dapat membuat mereka merasa kehilangan kendali atas tubuhnya, yang memicu stres kronis.
2. Gangguan Identitas dan Kepercayaan Diri
- Orang dengan choreic sering merasa minder atau malu, terutama jika gejalanya terlihat jelas dan memengaruhi aktivitas sehari-hari.
- Dalam kasus anak-anak, kondisi ini dapat menyebabkan gangguan perkembangan sosial dan akademik.
3. Depresi dan Isolasi Sosial
- Karena takut dikucilkan atau menjadi pusat perhatian, penderita mungkin menghindari interaksi sosial, yang pada akhirnya dapat menyebabkan isolasi dan depresi.
- Kehilangan kemampuan untuk melakukan tugas sehari-hari dapat memperburuk kondisi psikologis seseorang.
4. Perubahan Perilaku dan Emosi
- Choreic yang disebabkan oleh penyakit Huntington sering kali disertai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem, mudah marah, dan impulsif.
- Beberapa penderita juga mengalami gejala seperti psikosis atau delusi, terutama dalam kasus chorea yang terkait dengan gangguan saraf degeneratif.
5. Dampak pada Hubungan Sosial dan Pekerjaan
- Individu dengan choreic sering mengalami kesulitan dalam bekerja atau menjalani hubungan interpersonal, karena kondisi ini membuat mereka terlihat tidak terkontrol atau sulit berkomunikasi secara normal.
- Pekerjaan yang membutuhkan presisi atau kontrol gerakan menjadi sulit dilakukan oleh penderita choreic.
Masalah yang Sering Terjadi Berkaitan dengan Choreic dalam Psikologi
1. Krisis Identitas dan Rasa Tidak Berdaya
- Banyak penderita merasa tidak bisa mengontrol tubuhnya, yang menyebabkan frustrasi dan ketidakmampuan untuk menerima diri sendiri.
- Hal ini sering kali berujung pada keputusasaan atau bahkan pikiran untuk mengakhiri hidup.
2. Gangguan Tidur dan Kelelahan Kronis
- Gerakan choreic dapat terjadi bahkan saat tidur, menyebabkan gangguan tidur yang berkepanjangan dan kelelahan di siang hari.
- Akibatnya, penderita mengalami emosi yang lebih labil dan mudah tersinggung.
3. Efek Psikologis pada Keluarga dan Pengasuh
- Keluarga atau pengasuh penderita choreic sering mengalami stres emosional, terutama jika gejalanya memburuk seiring waktu.
- Dalam kasus penyakit Huntington, keluarga juga menghadapi kekhawatiran genetik, karena kondisi ini bersifat turun-temurun.
4. Kurangnya Dukungan Sosial dan Kesadaran Publik
- Banyak orang masih tidak memahami kondisi choreic, sehingga penderita sering mendapatkan perlakuan diskriminatif atau stigma negatif.
- Kurangnya dukungan sosial dapat memperburuk kondisi mental penderita.
Kesimpulan
Choreic bukan hanya gangguan fisik, tetapi juga memiliki dampak besar pada psikologi seseorang. Kondisi ini dapat menyebabkan kecemasan, depresi, gangguan sosial, hingga perubahan perilaku yang ekstrem. Oleh karena itu, penderita choreic memerlukan pendekatan holistik, yang mencakup perawatan medis, dukungan psikologis, dan penerimaan sosial, agar mereka tetap dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik.