Pengertian Convention dalam Psikologi
Dalam psikologi, convention merujuk pada aturan, norma, atau kesepakatan sosial yang mengatur perilaku individu dalam masyarakat. Convention terbentuk melalui pengalaman sosial dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Peran utama convention adalah menciptakan keteraturan dalam interaksi sosial serta membentuk ekspektasi bersama mengenai perilaku yang dapat diterima dalam suatu kelompok.
Convention bisa berupa norma sosial yang tidak tertulis, seperti cara berpakaian yang pantas dalam suatu budaya. Selain itu, convention juga dapat berbentuk aturan formal, seperti peraturan hukum dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam psikologi sosial, convention sering dikaji untuk memahami bagaimana individu menyesuaikan diri dengan norma sosial. Selain itu, para peneliti juga mempelajari bagaimana pelanggaran terhadap convention menimbulkan reaksi dari lingkungan sosial.
Peran Convention dalam Psikologi
Convention memiliki peran penting dalam berbagai aspek psikologi, antara lain:
1. Psikologi Sosial – Menjelaskan bagaimana norma sosial terbentuk, dipertahankan, dan diinternalisasi oleh individu.
2. Psikologi Perkembangan – Menganalisis bagaimana anak-anak belajar mengikuti convention melalui sosialisasi dengan orang tua dan lingkungan.
3. Psikologi Kognitif – Mengkaji bagaimana convention memengaruhi persepsi, pemikiran, dan pengambilan keputusan.
4. Psikologi Klinis – Menyelidiki dampak ketidakmampuan individu dalam mengikuti convention, yang dapat menjadi indikator gangguan mental.
Contoh Convention dalam Kehidupan Sehari-hari
Sebagai contoh, dalam banyak budaya, berjabat tangan ketika bertemu seseorang adalah convention yang menunjukkan rasa hormat. Demikian pula, kebiasaan mengantre di tempat umum dianggap sebagai bentuk kepatuhan terhadap aturan sosial. Jika seseorang melanggar convention ini, seperti menyerobot antrean, orang lain mungkin bereaksi dengan kekecewaan atau kemarahan.
Dalam dunia akademik dan profesional, convention juga diterapkan dalam bentuk standar etika. Misalnya, aturan mengenai kutipan dalam penulisan ilmiah atau tata cara berpakaian dalam lingkungan kerja. Oleh karena itu, convention tidak hanya berlaku dalam interaksi sosial tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan yang lebih luas.
Masalah yang Sering Terjadi dalam Convention
Meskipun convention memiliki peran penting dalam menjaga keteraturan sosial, ada beberapa masalah yang sering muncul. Pertama, rigiditas dan ketidakfleksibelan dapat membuat beberapa convention sulit beradaptasi dengan perubahan zaman. Selain itu, konflik antarbudaya sering muncul akibat perbedaan convention antara satu budaya dengan budaya lain.
Masalah lain adalah tekanan sosial yang dialami individu yang tidak mengikuti convention tertentu. Akibatnya, mereka bisa mengalami diskriminasi atau marginalisasi. Lebih lanjut, perubahan sosial yang lambat sering terjadi karena beberapa convention sudah mengakar kuat dalam masyarakat dan sulit diubah.
Kesimpulan
Convention dalam psikologi berperan sebagai pedoman yang mengatur perilaku individu dalam masyarakat. Dengan adanya convention, interaksi sosial menjadi lebih terstruktur dan mudah diprediksi. Namun, rigiditas dan tekanan sosial yang muncul dari convention tertentu dapat menjadi tantangan. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa convention bersifat dinamis dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman serta kebutuhan sosial yang terus berkembang.