Cyclothymia dalam Psikologi

Dalam psikologi, cyclothymia dikategorikan sebagai gangguan suasana hati kronis yang termasuk dalam spektrum gangguan bipolar. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, di mana kyklos berarti “lingkaran” dan thymos berarti “emosi”—menggambarkan pola perubahan suasana hati yang berulang dalam jangka panjang.

Cyclothymia dan Hubungannya dengan Psikologi Klinis

1. Bagian dari Spektrum Gangguan Mood

  • Cyclothymia dianggap sebagai bentuk lebih ringan dari gangguan bipolar, tetapi tetap melibatkan fluktuasi emosional antara fase hipomania (suasana hati yang meningkat) dan depresi ringan.
  • Dalam DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, edisi ke-5), cyclothymia diklasifikasikan di bawah Bipolar and Related Disorders.

2. Perbedaan dengan Gangguan Bipolar

  • Tidak separah gangguan bipolar tipe I atau II karena individu dengan cyclothymia tidak mengalami episode manik atau depresi mayor yang penuh.
  • Fluktuasi mood lebih stabil tetapi tetap mengganggu kehidupan sehari-hari, menyebabkan kesulitan dalam hubungan sosial, pekerjaan, dan kesejahteraan emosional.

Karakteristik Psikologis Cyclothymia

1. Episode Hipomania

  • Perasaan gembira berlebihan, percaya diri tinggi, dan lebih energik.
  • Meningkatnya aktivitas sosial dan impulsivitas.
  • Bicara cepat dan mengalami gangguan tidur karena terlalu aktif.

2. Episode Depresi Ringan

  • Kehilangan minat dalam aktivitas yang biasanya dinikmati.
  • Perasaan sedih atau putus asa yang tidak terlalu dalam tetapi bertahan lama.
  • Kesulitan berkonsentrasi dan merasa kurang percaya diri.

3. Fluktuasi Kronis

  • Perubahan suasana hati terjadi secara terus-menerus selama minimal 2 tahun tanpa periode stabil yang berlangsung lebih dari 2 bulan.
  • Orang dengan cyclothymia seringkali tidak menyadari pola ini, yang membuatnya sulit didiagnosis.

Implikasi Psikologis Cyclothymia

1. Dampak pada Kepribadian dan Identitas Diri

  • Individu dengan cyclothymia sering merasa tidak dapat memprediksi reaksi emosional mereka sendiri.
  • Fluktuasi mood yang konstan dapat menyebabkan ketidakstabilan identitas dan harga diri yang rendah.

2. Gangguan dalam Hubungan Interpersonal

  • Karena suasana hati berubah-ubah, individu dengan cyclothymia sering dianggap tidak konsisten atau moody oleh orang lain.
  • Hubungan sosial dan romantis bisa terganggu karena perubahan suasana hati yang cepat.

3. Risiko Perkembangan Gangguan Bipolar

  • Jika tidak ditangani, cyclothymia dapat berkembang menjadi gangguan bipolar tipe I atau II.
  • Risiko ini meningkat jika individu mengalami stres berat atau tidak mendapatkan intervensi psikologis yang tepat.

Penanganan Psikologis Cyclothymia

1. Psikoterapi

  • Terapi Perilaku Kognitif (CBT): Membantu individu mengenali pola berpikir negatif dan mengembangkan keterampilan mengelola emosi.
  • Terapi Interpersonal dan Sosial Ritme (IPSRT): Membantu dalam membangun rutinitas stabil dan memperbaiki hubungan sosial.

2. Pendekatan Psikofarmakologi

  • Stabilisator Mood: Seperti litium atau lamotrigin untuk membantu mengontrol fluktuasi suasana hati.
  • Obat Antidepresan: Hanya digunakan dengan hati-hati, karena dapat memicu episode hipomania.

3. Intervensi Psikososial

  • Menerapkan gaya hidup sehat, se ecara emosional.

Kesimpulan

Dalam psikologi, cyclothymia merupakan gangguan suasana hati yang ditandai dengan fluktuasi antara hipomania dan depresi ringan dalam jangka panjang. Meskipun tidak seberat gangguan bipolar, kondisi ini tetap berdampak pada kehidupan sehari-hari dan memerlukan penanganan yang tepat melalui terapi psikologis dan strategi pengelolaan stres.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *