Pengertian Defective Delinquent dalam Psikologi
Secara umum, defective delinquent menggambarkan individu dengan keterbatasan mental yang signifikan yang berdampak pada perilaku antisosial atau kriminal. Kondisi ini sering kali merupakan kombinasi dari faktor neurologis, lingkungan, dan pengalaman traumatis yang membentuk pola perilaku mereka.
Jenis-Jenis Defective Delinquent
1. Defective Delinquent Kognitif
Individu dengan keterbatasan intelektual yang membuat mereka sulit memahami konsekuensi dari tindakan mereka, sehingga lebih rentan terlibat dalam aktivitas kriminal.
2. Defective Delinquent Emosional
Kondisi emosional yang tidak stabil, seperti gangguan kepribadian atau trauma masa kecil, dapat mendorong individu bertindak impulsif dan melanggar norma sosial.
3. Defective Delinquent Perilaku
Pola perilaku yang berulang dan bermasalah sering ditemukan pada individu dengan gangguan perilaku, seperti gangguan oposisi menentang (ODD) atau gangguan perilaku (conduct disorder).
Dampak Defective Delinquent terhadap Kehidupan Sosial
Individu dengan kondisi ini sering mengalami hambatan dalam berbagai aspek kehidupan, antara lain:
- Kesulitan dalam hubungan interpersonal, yang menyebabkan isolasi sosial.
- Tingkat kejahatan yang lebih tinggi, karena kurangnya kemampuan mengendalikan impuls.
- Kesulitan dalam pendidikan dan pekerjaan, akibat rendahnya keterampilan kognitif atau emosional.
- Tingkat residivisme tinggi, di mana mereka cenderung mengulangi tindakan kriminal karena kurangnya pemahaman terhadap konsekuensi.
Masalah yang Sering Terjadi Terkait Defective Delinquent dalam Psikologi
1. Stigma dan Diskriminasi
Individu dengan riwayat kriminal sering mendapatkan perlakuan diskriminatif dari masyarakat, yang membuat rehabilitasi semakin sulit.
2. Kurangnya Intervensi Dini
Banyak individu dengan potensi defective delinquent tidak mendapatkan dukungan psikologis sejak dini, yang memperburuk perkembangan perilaku mereka.
3. Keterbatasan dalam Sistem Rehabilitasi
Sistem rehabilitasi dan hukum sering kali tidak mampu memberikan pendekatan yang efektif untuk menangani individu dengan gangguan kognitif atau emosional.
4. Lingkaran Kriminalitas yang Berulang
Tanpa dukungan yang memadai, individu dengan kecenderungan defective delinquent sering kembali ke pola perilaku menyimpang dan terjebak dalam lingkaran kejahatan.
Kesimpulan
Dalam psikologi, defective delinquent merupakan istilah yang menggambarkan individu dengan keterbatasan intelektual atau emosional yang menyebabkan mereka berperilaku menyimpang. Kurangnya intervensi dini dan dukungan sosial dapat memperburuk kondisi mereka. Oleh karena itu, pendekatan rehabilitasi yang berbasis psikologi serta dukungan komunitas sangat penting untuk membantu mereka mengembangkan perilaku yang lebih adaptif dan produktif.