Pengertian Dissociation
Dalam psikologi, dissociation atau disosiasi adalah suatu kondisi di mana seseorang mengalami pemisahan antara pikiran, ingatan, kesadaran, identitas, atau persepsi terhadap diri sendiri dan lingkungan. Disosiasi sering dikaitkan dengan mekanisme pertahanan psikologis sebagai respons terhadap stres ekstrem atau trauma.
Seseorang yang mengalami disosiasi mungkin merasa seolah-olah sedang melihat dirinya dari luar tubuh (depersonalisasi), kehilangan ingatan tentang kejadian tertentu (amnesia disosiatif), atau mengalami perubahan identitas (gangguan identitas disosiatif).
Jenis-Jenis Disosiasi
1. Amnesia Disosiatif
- Hilangnya ingatan tentang kejadian tertentu, biasanya yang berkaitan dengan trauma atau stres berat.
2. Depersonalisasi
- Perasaan terlepas dari diri sendiri, seolah-olah sedang mengamati tubuh dan pikiran dari luar.
3. Derealization
- Persepsi terhadap dunia luar terasa aneh, tidak nyata, atau seperti berada dalam mimpi.
Gangguan Identitas Disosiatif (Dissociative Identity Disorder – DID)
Seseorang memiliki dua atau lebih identitas atau kepribadian yang berbeda, yang dapat bergantian mengambil kendali atas perilaku individu.
Fugue Disosiatif
Kehilangan identitas dan perjalanan ke tempat yang tidak diketahui tanpa ingatan tentang siapa dirinya.
Penyebab Disosiasi
Disosiasi umumnya disebabkan oleh trauma psikologis atau pengalaman yang sangat mengganggu, seperti:
- Pelecehan fisik, emosional, atau seksual di masa kecil.
- Kecelakaan atau bencana alam yang menimbulkan stres berat.
- Pengalaman kekerasan atau perang yang membuat individu sulit menghadapi realitas.
- Tekanan emosional yang ekstrem, seperti kehilangan orang yang dicintai.
Dalam banyak kasus, disosiasi merupakan mekanisme pertahanan alami untuk melindungi seseorang dari rasa sakit emosional yang tidak tertahankan.
Dampak Psikologis dari Disosiasi
1. Kesulitan dalam Mengingat Informasi Pribadi
- Individu mungkin mengalami kehilangan ingatan tentang masa lalu atau kesulitan mengingat informasi penting.
2. Gangguan dalam Identitas Diri
- Individu dapat mengalami perubahan identitas yang membuat mereka bingung tentang siapa diri mereka sebenarnya.
3. Masalah dalam Hubungan Sosial
- Kesulitan memahami dan berinteraksi dengan orang lain karena perasaan keterasingan.
4. Gangguan dalam Fungsi Sehari-hari
- Kesulitan menjalani kehidupan normal karena sering merasa “terpisah” dari kenyataan.
Masalah yang Sering Terjadi Berkaitan dengan Dissociation
1. Kesulitan dalam Diagnosa dan Pengobatan
- Banyak orang yang mengalami disosiasi tidak menyadari kondisi mereka atau sulit mendapatkan diagnosis yang tepat karena gejalanya sering dikaitkan dengan gangguan lain seperti kecemasan atau depresi.
2. Gangguan dalam Hubungan Interpersonal
- Individu yang mengalami disosiasi sering kesulitan dalam menjaga hubungan sosial karena merasa terputus dari diri sendiri atau dunia di sekitarnya.
3. Keterkaitan dengan Trauma dan PTSD
- Disosiasi sering muncul sebagai mekanisme pertahanan akibat trauma masa lalu, dan jika tidak ditangani dengan baik, bisa memperburuk gejala PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder).
4. Kesulitan Mengelola Emosi
- Individu dengan gangguan disosiatif sering mengalami kesulitan dalam memahami atau mengelola emosi mereka, yang dapat menyebabkan masalah dalam kesejahteraan mental dan kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Disosiasi adalah fenomena psikologis yang melibatkan pemisahan antara pikiran, ingatan, kesadaran, atau identitas seseorang. Meskipun bisa menjadi respons alami terhadap trauma, dalam beberapa kasus, disosiasi dapat berkembang menjadi gangguan psikologis yang lebih serius, seperti gangguan identitas disosiatif.
Pemahaman yang lebih baik tentang disosiasi serta intervensi yang tepat, seperti terapi psikologis dan dukungan sosial, sangat penting untuk membantu individu yang mengalami gangguan ini agar dapat kembali menjalani kehidupan dengan lebih stabil dan terhubung dengan realitas.