Dalam psikologi, istilah ecology sering dikaitkan dengan psikologi ekologi (ecological psychology), yang meneliti bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungan mereka, baik lingkungan fisik maupun sosial. Pendekatan ini menekankan bahwa perilaku manusia tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal (seperti emosi dan kognisi), tetapi juga oleh faktor eksternal, termasuk lingkungan sosial, budaya, dan fisik.
Teori Utama dalam Ecological Psychology
1. Ecological Systems Theory (Urie Bronfenbrenner)
Teori ini menjelaskan bahwa perkembangan individu dipengaruhi oleh berbagai sistem lingkungan yang saling berinteraksi.
Sistem ini meliputi:
- Mikrosistem → Lingkungan terdekat seperti keluarga, teman, dan sekolah.
- Mesosistem → Interaksi antara berbagai mikrosistem, misalnya hubungan antara orang tua dan guru.
- Eksosistem → Lingkungan yang tidak berinteraksi langsung dengan individu tetapi berpengaruh, seperti pekerjaan orang tua.
- Makrosistem → Norma budaya dan kebijakan yang memengaruhi individu secara luas.
- Kronosistem → Perubahan lingkungan dan pengalaman hidup seiring waktu.
2. Ecological Perception Theory (James J. Gibson)
- Menekankan bagaimana manusia memahami lingkungan mereka melalui persepsi langsung, tanpa perlu proses kognitif yang rumit.
- Konsep utama: “affordances”, yaitu peluang yang diberikan oleh lingkungan kepada individu untuk bertindak (misalnya, kursi “menawarkan” kesempatan untuk duduk).
3. Environmental Psychology
- Cabang psikologi yang mempelajari bagaimana lingkungan fisik mempengaruhi perilaku, emosi, dan kesejahteraan manusia.
- Contoh: Pengaruh tata ruang kantor terhadap produktivitas, dampak polusi suara terhadap stres, atau bagaimana ruang hijau meningkatkan kesehatan mental.
Aplikasi Psikologi Ekologi dalam Kehidupan
- Dalam Pendidikan → Mendesain lingkungan belajar yang mendukung perkembangan kognitif dan sosial siswa.
- Dalam Kesehatan Mental → Menggunakan desain ruang yang nyaman untuk mengurangi kecemasan dan stres.
- Dalam Perencanaan Kota → Menciptakan ruang publik yang mendorong interaksi sosial dan kesejahteraan masyarakat.
- Dalam Lingkungan Kerja → Menyesuaikan lingkungan kerja agar lebih ergonomis dan meningkatkan produktivitas karyawan.
Kesimpulan
Ecological psychology menekankan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh interaksi antara individu dan lingkungan mereka. Pendekatan ini digunakan dalam berbagai bidang seperti pendidikan, perencanaan kota, dan kesehatan mental untuk menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi kesejahteraan manusia.