Emmert’s Law: Hubungan Antara Persepsi Ukuran dan Jarak dalam Psikologi

Pengertian Emmert’s Law

Emmert’s Law adalah prinsip dalam psikologi persepsi yang menyatakan bahwa ukuran yang tampak dari suatu gambar yang tertinggal di retina (afterimage) berbanding lurus dengan jarak permukaan tempat afterimage itu diproyeksikan. Dengan kata lain, semakin jauh permukaan tempat kita melihat afterimage tersebut, semakin besar gambar itu tampak bagi kita.

Hukum ini pertama kali dikemukakan oleh Emil Emmert pada abad ke-19 dan menjadi dasar dalam memahami konstansi ukuran dalam persepsi visual.

Bagaimana Emmert’s Law Bekerja?

1. Afterimage

  • Ketika kita menatap suatu objek terang dalam waktu lama dan kemudian mengalihkan pandangan ke permukaan lain (misalnya dinding putih), kita masih bisa melihat bayangan objek tersebut dengan warna komplementer.

2. Persepsi Ukuran

  • Jika kita melihat afterimage tersebut di permukaan yang dekat, gambar akan tampak kecil. Namun, jika kita melihatnya di permukaan yang lebih jauh, gambar akan tampak lebih besar, meskipun ukuran gambar di retina tetap sama.

3. Keterkaitan dengan Persepsi Kedalaman

  • Otak kita menggunakan petunjuk kedalaman (seperti konvergensi mata dan ukuran relatif) untuk menyesuaikan persepsi ukuran, sehingga meskipun ukuran retinal tidak berubah, kita tetap merasakan perubahan ukuran.

Contoh Emmert’s Law dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Melihat Afterimage pada Dinding
    • Setelah menatap cahaya terang, ketika kita melihat dinding dekat, afterimage tampak kecil, tetapi jika melihat ke dinding yang lebih jauh, afterimage tampak lebih besar.
  • Ilusi Bulan Besar di Cakrawala
    • Bulan terlihat lebih besar saat dekat dengan cakrawala dibandingkan ketika berada di langit tinggi, meskipun ukuran retinalnya tetap sama. Ini karena otak menafsirkan cakrawala sebagai titik referensi yang lebih jauh.
  • Proyeksi Virtual dan Teknologi VR
    • Prinsip ini digunakan dalam teknologi realitas virtual untuk menciptakan ilusi kedalaman dan ukuran berdasarkan jarak yang dipersepsikan.

Masalah yang Sering Terjadi Berkaitan dengan Emmert’s Law dalam Psikologi

1. Ilusi Persepsi Ukuran

  • Kadang-kadang, otak bisa salah menafsirkan ukuran suatu objek karena kesalahan dalam memperkirakan jaraknya. Ini sering terjadi dalam ilusi optik atau efek perspektif yang salah.

2. Gangguan Persepsi dalam Gangguan Neurologis

  • Beberapa gangguan seperti skizofrenia atau migrain visual dapat menyebabkan persepsi ukuran yang tidak normal, di mana objek tampak lebih besar atau lebih kecil dari yang seharusnya.

3. Implikasi dalam Desain dan Arsitektur

  • Arsitek dan desainer sering menggunakan prinsip ini untuk menciptakan ilusi ruang yang lebih luas atau lebih kecil dengan mengatur titik referensi visual secara strategis.

Kesimpulan

Emmert’s Law menunjukkan bagaimana otak manusia mengaitkan ukuran objek dengan persepsi jarak, terutama dalam fenomena afterimage. Prinsip ini tidak hanya menjelaskan bagaimana kita melihat dunia secara konstan, tetapi juga memberikan wawasan tentang bagaimana otak menginterpretasikan informasi visual berdasarkan pengalaman dan konteks.

Dalam psikologi dan ilmu persepsi, memahami hukum ini membantu kita memahami ilusi optik, gangguan persepsi, serta penerapan dalam teknologi visual seperti VR dan desain ruang.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *