Equal Tempered Scale dalam Psikologi: Pengaruh dan Permasalahannya

Pengertian Equal Tempered Scale

Equal tempered scale adalah sistem penyeteman musik di mana setiap oktaf dibagi menjadi interval yang sama secara logaritmik. Sistem ini memungkinkan transposisi yang lebih fleksibel antar nada dan digunakan dalam banyak instrumen modern seperti piano dan gitar. Awalnya konsep musik, tetapi dalam psikologi, equal tempered scale sering dikaji dalam kaitannya dengan persepsi bunyi, kognisi musik, dan pengalaman sensorik.

Dalam psikologi musik, konsep ini membantu memahami bagaimana manusia memproses perbedaan nada dalam skala yang telah distandarisasi. Studi dalam psikofisika dan persepsi auditif menunjukkan bahwa penyeteman ini memengaruhi cara kita mengenali harmoni, disonansi, dan struktur musik secara keseluruhan.

Pengaruh Equal Tempered Scale dalam Psikologi

1. Persepsi Nada: Sistem ini memengaruhi cara individu mengenali perbedaan nada. Karena intervalnya tetap, manusia lebih terbiasa dengan pola tertentu dibandingkan dengan sistem lain.

2. Kognisi Musik: Penyeteman ini membentuk ekspektasi kognitif terhadap musik. Akibatnya, orang yang terbiasa dengan skala ini sering mengalami kesulitan memahami sistem penyeteman lain.

3. Respon Emosional terhadap Musik: Musik yang disusun dengan equal tempered scale dapat mempengaruhi emosi dan suasana hati. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa harmoni dalam skala ini lebih mudah diproses secara kognitif. Oleh karena itu, sistem ini banyak digunakan dalam musik populer dan klasik.

4. Adaptasi Sensorik: Individu yang tumbuh dalam budaya yang menggunakan sistem ini mungkin kesulitan membedakan mikroton atau nada di luar skala ini. Hal ini terjadi karena sistem saraf mereka telah beradaptasi dengan pola tertentu.

Permasalahan dalam Equal Tempered Scale

Meskipun bermanfaat dalam standarisasi musik, equal tempered scale juga memiliki tantangan dalam psikologi:

  • Kehilangan Nuansa Nada Alami: Karena intervalnya disamakan secara matematis, beberapa nada alami yang lebih harmonis dalam sistem lain tidak dapat direplikasi dengan sempurna.
  • Pengaruh Terbatas terhadap Budaya Musik Lain: Sistem ini umum di Barat, tetapi dalam budaya musik lain, seperti musik tradisional Timur atau Arab, skala ini mungkin tidak cocok atau terasa kurang alami.
  • Pembatasan dalam Persepsi Auditori: Orang yang terbiasa dengan skala ini mungkin mengalami kesulitan mengenali nada-nada di luar sistem ini. Akibatnya, kemampuan musikal mereka dalam memahami atau mengapresiasi jenis musik lain menjadi terbatas.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, equal tempered scale adalah sistem penyeteman yang memberikan fleksibilitas dalam musik modern. Sistem ini juga memengaruhi cara manusia memproses bunyi dan musik. Dari perspektif psikologi, skala ini membentuk ekspektasi kognitif, persepsi nada, dan pengalaman emosional terhadap musik. Namun, ada tantangan seperti keterbatasan dalam membedakan nada alami dan kesulitan beradaptasi dengan sistem lain. Oleh karena itu, memahami dampaknya dalam persepsi dan kognisi musik sangat penting agar kita memiliki wawasan lebih luas tentang pengalaman auditif manusia.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *