Explicit dalam psikologi merujuk pada informasi, pengetahuan, atau proses mental yang disadari dan dapat diungkapkan secara jelas melalui ucapan, tulisan, atau tindakan. Informasi ini melibatkan kesadaran penuh dari individu dan sering kali berkaitan dengan proses berpikir dan memori yang aktif.
Pengertian Explicit dalam Psikologi
Explicit menggambarkan segala bentuk pengetahuan atau sikap yang dapat dijelaskan secara langsung oleh individu. Proses ini melibatkan kesadaran penuh di mana seseorang mengetahui informasi tersebut dan mampu menyampaikannya kepada orang lain.
Contohnya adalah ketika seseorang mampu menyebutkan nama ibu kota suatu negara atau menjelaskan cara mengoperasikan perangkat tertentu.
Jenis Explicit dalam Psikologi
1. Explicit Memory (Memori Eksplisit)
Memori eksplisit adalah ingatan yang disadari dan dapat diungkapkan, seperti mengingat nama teman, tanggal ulang tahun, atau materi pelajaran.
2. Explicit Learning (Pembelajaran Eksplisit)
Pembelajaran eksplisit terjadi ketika seseorang secara sadar memahami bahwa ia sedang mempelajari sesuatu, seperti saat menghafal rumus matematika atau kosakata bahasa asing.
3. Explicit Attitudes (Sikap Eksplisit)
Sikap eksplisit adalah sikap yang disadari dan dapat diungkapkan secara langsung, seperti mendukung kebijakan sosial tertentu atau menunjukkan rasa suka terhadap makanan tertentu.
4. Explicit Motivation (Motivasi Eksplisit)
Motivasi eksplisit adalah dorongan yang disadari individu untuk mencapai tujuan tertentu, seperti ingin mendapatkan nilai tinggi dalam ujian atau bekerja keras untuk promosi jabatan.
Perbedaan Explicit dan Implicit
Explicit melibatkan kesadaran penuh, sedangkan implicit merujuk pada proses bawah sadar. Informasi eksplisit dapat diungkapkan secara langsung, sementara informasi implisit cenderung muncul tanpa disadari, seperti kebiasaan atau prasangka tertentu.
Masalah yang Sering Terjadi Berkaitan dengan Explicit dalam Psikologi
1. Bias Kognitif
Individu mungkin memiliki informasi eksplisit yang dipengaruhi oleh pengalaman pribadi atau stereotip, sehingga menghasilkan pandangan yang tidak objektif.
2. Lupa (Forgetting)
Informasi eksplisit lebih mudah dilupakan dibandingkan informasi implisit, terutama jika tidak sering digunakan.
3. Konflik Sikap
Individu mungkin memiliki sikap eksplisit yang bertentangan dengan sikap implisit. Misalnya, seseorang mendukung kesetaraan secara terbuka tetapi tanpa sadar memiliki prasangka terhadap kelompok tertentu.
4. Distorsi Memori
Memori eksplisit dapat terdistorsi oleh informasi baru atau sugesti dari orang lain, sehingga menghasilkan ingatan yang tidak akurat.
5. Pengaruh Emosi
Emosi yang kuat, seperti stres atau trauma, dapat memengaruhi kemampuan individu dalam mengingat informasi eksplisit.
Kesimpulan
Explicit dalam psikologi memainkan peran penting dalam proses belajar, mengingat, dan pembentukan sikap. Meskipun bersifat disadari, proses ini tidak terlepas dari berbagai masalah seperti bias, lupa, dan pengaruh emosi. Oleh karena itu, pemahaman tentang explicit sangat penting dalam penelitian psikologi untuk membantu individu meningkatkan kualitas pengetahuan dan pengambilan keputusan secara sadar.