Extirpation dalam Psikologi: Pengertian, Peran, dan Permasalahan yang Sering Terjadi

Extirpation dalam psikologi merujuk pada metode eksperimen yang digunakan untuk mempelajari fungsi otak dengan cara menghilangkan atau merusak sebagian jaringan otak hewan secara fisik, kemudian mengamati perubahan perilaku yang terjadi. Teknik ini digunakan untuk memahami bagaimana bagian tertentu dari otak berperan dalam proses mental dan perilaku.

Metode extirpation pertama kali diperkenalkan oleh Pierre Flourens, seorang ahli fisiologi asal Prancis pada abad ke-19, yang meneliti hubungan antara struktur otak dan fungsinya pada hewan.

Pengertian Extirpation dalam Psikologi

Extirpation adalah prosedur di mana bagian tertentu dari otak dihilangkan atau dirusak secara sengaja untuk memahami peran bagian tersebut dalam perilaku dan fungsi tubuh. Metode ini digunakan terutama dalam studi eksperimental pada hewan untuk meneliti hubungan antara otak dan perilaku.

Melalui extirpation, para peneliti dapat mengidentifikasi area otak yang mengendalikan fungsi tertentu, seperti gerakan, memori, atau persepsi sensorik.

Tujuan Extirpation dalam Psikologi

  • Memahami fungsi spesifik bagian otak.
  • Mengidentifikasi hubungan antara struktur otak dan perilaku.
  • Membantu pengembangan teori tentang bagaimana otak bekerja.
  • Meneliti efek kerusakan otak pada perilaku dan kognisi.

Contoh Penelitian Extirpation

  • Penelitian Pierre Flourens (1820-an)
    Menghilangkan bagian otak pada burung dan kelinci untuk menunjukkan bahwa otak kecil berperan dalam koordinasi gerakan.
  • Penelitian pada Tikus Laboratorium
    Menghilangkan bagian hippocampus untuk memahami peran otak dalam memori jangka panjang.
  • Penelitian pada Kera
    Menghilangkan bagian korteks visual untuk meneliti bagaimana otak memproses informasi visual.

Peran Extirpation dalam Psikologi

  • Memetakan area otak yang terlibat dalam fungsi motorik, sensorik, dan kognitif.
  • Membantu memahami bagaimana cedera otak memengaruhi perilaku.
  • Memberikan dasar bagi studi neurologi modern tentang fungsi otak.
  • Digunakan dalam pengembangan terapi rehabilitasi bagi pasien dengan cedera otak.

Masalah yang Sering Terjadi pada Extirpation

1. Kerusakan Permanen
Metode ini menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada subjek penelitian.

2. Etika Penelitian
Penggunaan hewan dalam penelitian sering menimbulkan perdebatan mengenai hak hewan.

3. Generalization
Hasil penelitian pada hewan tidak selalu bisa diterapkan langsung pada manusia.

4. Kompleksitas Otak
Beberapa fungsi otak melibatkan interaksi banyak bagian, sehingga sulit untuk menyimpulkan fungsi dari satu bagian saja.

5. Efek Tidak Langsung
Kerusakan pada satu area otak mungkin memengaruhi area lain yang terhubung, sehingga sulit menentukan penyebab utama perubahan perilaku.

Kesimpulan

Extirpation adalah metode penting dalam psikologi fisiologis yang digunakan untuk memahami bagaimana bagian tertentu dari otak memengaruhi perilaku. Meskipun memberikan kontribusi besar dalam studi fungsi otak, metode ini memiliki keterbatasan etis dan ilmiah yang perlu dipertimbangkan.

Dalam penelitian modern, extirpation sering digantikan oleh teknik non-invasif seperti MRI atau EEG yang lebih etis dan akurat. Namun, metode ini tetap menjadi tonggak penting dalam perkembangan ilmu psikologi dan neurologi.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *