Formication: Sensasi Kulit Seperti Digerayangi dan Kaitannya dengan Psikologi

Pengertian Formication

Formication adalah kondisi sensorik di mana seseorang merasa seperti ada serangga yang merayap atau menggigit di kulitnya, padahal sebenarnya tidak ada apa-apa. Istilah ini berasal dari kata Latin formica, yang berarti “semut”. Sensasi ini termasuk dalam kategori paresthesia, yaitu sensasi abnormal pada kulit seperti kesemutan, terbakar, atau gatal tanpa adanya rangsangan nyata.

Dalam psikologi dan neurologi, formication sering dikaitkan dengan kondisi tertentu seperti gangguan kecemasan, psikosis, atau efek samping dari penggunaan zat tertentu.

Penyebab Formication

Formication dapat terjadi karena berbagai faktor, baik yang bersifat fisiologis maupun psikologis. Beberapa penyebab utama meliputi:

1. Gangguan Neurologis

  • Penyakit seperti Parkinson, sklerosis multipel, atau neuropati perifer dapat menyebabkan sensasi formication akibat gangguan pada saraf sensorik.

2. Pengaruh Zat Kimia atau Obat-obatan

  • Penggunaan atau penghentian zat seperti amfetamin, kokain, heroin, alkohol, atau obat psikoaktif lainnya dapat memicu formication.
  • Beberapa obat resep seperti antidepresan juga dapat memiliki efek samping yang menciptakan sensasi ini.

3. Gangguan Psikologis

  • Formication sering dikaitkan dengan halusinasi taktil, yang bisa terjadi pada individu dengan skizofrenia, gangguan kecemasan berat, atau delusi parasitosis (delusi bahwa tubuh dipenuhi serangga atau parasit).

4. Stres dan Kurang Tidur

  • Kondisi kelelahan ekstrem, stres berkepanjangan, atau gangguan tidur dapat membuat otak mengalami misinterpretasi terhadap sinyal dari saraf, menyebabkan formication.

5. Menopause dan Perubahan Hormon

  • Beberapa wanita yang mengalami menopause melaporkan sensasi formication akibat perubahan kadar hormon yang memengaruhi saraf dan kulit.

Dampak Psikologis dari Formication

Meskipun formication sendiri bukan penyakit berbahaya, sensasi ini dapat berdampak signifikan pada kondisi psikologis seseorang, terutama jika terjadi secara terus-menerus atau dalam jangka waktu lama. Beberapa dampak psikologis yang sering terjadi antara lain:

  • Kecemasan dan Panik → Sensasi seperti ada serangga yang merayap di kulit bisa menimbulkan ketakutan dan kecemasan, terutama jika seseorang tidak memahami penyebabnya.
  • Gangguan Tidur (Insomnia) → Rasa tidak nyaman akibat formication sering kali terjadi pada malam hari, yang bisa mengganggu kualitas tidur.
  • Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD) atau Delusi Parasitosis → Beberapa individu bisa mengalami obsesi berlebihan untuk membersihkan kulit atau mencari serangga yang mereka yakini ada di tubuh mereka, padahal sebenarnya tidak ada.
  • Self-Harm (Luka Akibat Garukan Berlebihan) → Akibat sensasi gatal yang ekstrem, beberapa orang dapat terus menggaruk atau bahkan melukai kulit mereka, yang berisiko menyebabkan infeksi atau kerusakan kulit.

Masalah yang Sering Terjadi Berkaitan dengan Formication dalam Psikologi

1. Delusi Parasitosis

  • Individu yang mengalami formication mungkin percaya bahwa mereka benar-benar terinfeksi serangga atau parasit, meskipun tidak ada bukti medis yang mendukung hal tersebut. Kondisi ini bisa berkembang menjadi gangguan delusi yang memerlukan penanganan psikiatris.

2. Gangguan Kecemasan dan Stres Kronis

  • Orang yang mengalami stres berat atau kecemasan sering kali lebih rentan terhadap formication karena tubuh mereka lebih sensitif terhadap rangsangan sensorik yang tidak nyata.

3. Efek Samping Penyalahgunaan Zat

  • Pengguna narkotika seperti kokain atau metamfetamin sering mengalami “cocaine bugs”, yaitu ilusi bahwa serangga merayap di bawah kulit mereka, yang bisa menyebabkan luka akibat garukan berlebihan.

4. Depresi Akibat Kurangnya Pemahaman dan Dukungan

  • Beberapa penderita formication bisa merasa frustasi atau malu karena kondisi mereka dianggap sebagai halusinasi semata, padahal mereka benar-benar merasakan sensasi tersebut.

Kesimpulan

Formication adalah sensasi taktil abnormal yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gangguan neurologis, efek samping obat, stres, serta gangguan psikologis seperti kecemasan atau delusi parasitosis. Meskipun bukan kondisi yang langsung berbahaya, formication dapat memicu kecemasan, gangguan tidur, serta perilaku obsesif yang merugikan kesehatan mental dan fisik seseorang.

Untuk mengatasi formication, penting untuk mencari penyebab yang mendasarinya dan mendapatkan perawatan yang sesuai, baik melalui terapi psikologis, perubahan gaya hidup, maupun pengobatan medis jika diperlukan.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *