Grand Mal dalam Psikologi

Grand mal merujuk pada kejang tonik-klonik yang ditandai dengan hilangnya kesadaran serta gerakan tubuh yang tidak terkendali. Kondisi ini berkaitan dengan epilepsi dan gangguan neurologis lainnya, yang dapat memengaruhi kesehatan mental individu. Kejang terjadi dalam dua fase, yaitu tonik (kekakuan tubuh) dan klonik (gerakan kejang berulang). Setelahnya, penderita sering mengalami kebingungan, kelelahan, atau perubahan suasana hati.

Dalam psikologi klinis, grand mal dapat menimbulkan dampak emosional yang signifikan. Rasa takut terhadap serangan berikutnya, kecemasan sosial, hingga depresi sering muncul akibat ketidakpastian dan keterbatasan aktivitas sehari-hari.

Contoh Kasus

1. Seorang mahasiswa yang mengalami kejang grand mal di depan kelas menjadi takut untuk berinteraksi dan lebih memilih menarik diri dari lingkungan sosialnya.

2. Seorang pasien epilepsi yang mengalami kejang berulang merasa tidak memiliki kendali atas tubuhnya, menyebabkan perasaan frustrasi dan kecenderungan depresi.

3. Seorang anak yang pertama kali mengalami kejang grand mal mengalami trauma psikologis, memunculkan kecemasan berkepanjangan yang membutuhkan terapi untuk pemulihan emosional.

Masalah yang Sering Terjadi

1. Kecemasan Berlebih Ketakutan terhadap serangan mendadak sering kali menghambat aktivitas dan membatasi kebebasan penderita.

2. Stigma Sosial Kurangnya pemahaman masyarakat dapat menyebabkan diskriminasi, yang berujung pada isolasi sosial dan hilangnya rasa percaya diri.

3. Gangguan Kognitif Kejang berulang berpotensi mengganggu daya ingat, konsentrasi, serta kestabilan emosi, yang berdampak pada produktivitas dan kesejahteraan mental.

Kesimpulan

Grand mal bukan hanya masalah neurologis, tetapi juga memiliki efek psikologis yang serius. Dukungan medis dan terapi psikologis yang tepat sangat dibutuhkan untuk membantu penderita mengelola kecemasan, menghadapi stigma, serta meningkatkan kualitas hidup mereka. Pendekatan yang holistik akan memberikan dampak positif dalam pemulihan fisik dan mental.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *