Dalam psikologi, group (kelompok) adalah sekumpulan individu yang berinteraksi satu sama lain dan memiliki tujuan, norma, serta identitas bersama. Keberadaan kelompok memainkan peran penting dalam pembentukan perilaku, nilai, serta cara individu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.
Kelompok dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, seperti kelompok primer (misalnya keluarga dan teman dekat) yang memiliki ikatan emosional yang erat, serta kelompok sekunder (seperti organisasi dan komunitas) yang lebih berfokus pada tujuan tertentu. Selain itu, kelompok juga dapat bersifat formal, dengan struktur dan aturan yang jelas, atau informal, yang terbentuk secara alami tanpa adanya regulasi resmi.
Dari perspektif psikologi sosial, individu dalam kelompok cenderung mengalami konformitas, yaitu penyesuaian sikap dan perilaku agar sesuai dengan norma kelompok. Selain itu, teori identitas sosial menjelaskan bagaimana seseorang mengaitkan diri dengan kelompok tertentu untuk membentuk konsep dirinya, yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri serta pola interaksi dengan kelompok lain.
Contoh Kasus
1. Seorang mahasiswa yang baru masuk universitas berusaha menyesuaikan diri dengan kelompok pertemanannya agar merasa diterima.
2. Dalam sebuah tim kerja, seorang anggota merasa kesulitan mengungkapkan pendapatnya karena adanya dominasi dari rekan-rekan lainnya.
3. Seorang remaja mulai mengadopsi gaya berpakaian dan kebiasaan yang sama dengan teman-temannya untuk memperkuat rasa kebersamaan dalam kelompok.
Masalah yang Sering Terjadi
1. Konformitas Berlebihan Individu kehilangan identitas pribadinya akibat tekanan untuk selalu menyesuaikan diri dengan norma kelompok.
2. Fenomena Groupthink Pemikiran kritis dalam kelompok menurun karena anggota lebih memilih kesepakatan bersama daripada menyampaikan pendapat yang berbeda.
3. Eksklusi Sosial Seseorang yang tidak sesuai dengan standar kelompok berisiko mengalami penolakan atau isolasi, yang dapat berdampak pada kesehatan mentalnya.
Kesimpulan
Dalam psikologi, group (kelompok) berperan besar dalam membentuk perilaku dan identitas sosial seseorang. Meskipun keberadaan kelompok dapat memberikan dukungan dan meningkatkan rasa memiliki, tekanan sosial dalam kelompok juga dapat menimbulkan berbagai tantangan psikologis. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk menyeimbangkan adaptasi dalam kelompok dengan tetap mempertahankan identitas serta pola pikir yang sehat.