Habit atau kebiasaan adalah pola perilaku yang terbentuk melalui repetisi dan menjadi otomatis tanpa membutuhkan banyak kesadaran atau usaha kognitif. Dalam psikologi, kebiasaan dipelajari dalam kaitannya dengan pembelajaran, motivasi, dan perubahan perilaku. Kebiasaan terbentuk melalui proses penguatan (reinforcement), di mana perilaku yang sering dilakukan akan semakin tertanam dalam sistem saraf.
Kebiasaan dapat bersifat positif, seperti rutin berolahraga, atau negatif, seperti kebiasaan merokok. Dalam psikologi perilaku, teori conditioning dari Pavlov dan Skinner menjelaskan bagaimana kebiasaan terbentuk melalui asosiasi dan konsekuensi dari suatu tindakan.
Contoh Kasus
1. Seseorang yang selalu membaca sebelum tidur akhirnya merasa sulit tidur tanpa membaca, karena kebiasaan tersebut telah tertanam dalam rutinitasnya.
2. Seorang anak yang mendapatkan pujian setiap kali membersihkan kamarnya mulai menjadikan kebiasaan tersebut sebagai bagian dari kesehariannya.
3. Seseorang yang terbiasa menggigit kuku saat merasa cemas menemukan kesulitan untuk menghentikan kebiasaan ini karena telah menjadi respons otomatis terhadap stres.
Masalah yang Sering Terjadi
1. Kesulitan Mengubah Kebiasaan Buruk Banyak orang merasa sulit menghentikan kebiasaan negatif seperti merokok, menggigit kuku, atau menunda pekerjaan karena sudah tertanam dalam pola pikir mereka.
2. Kurangnya Kesadaran terhadap Kebiasaan Negatif Beberapa kebiasaan dilakukan secara otomatis tanpa disadari, sehingga sulit untuk dikendalikan atau diubah.
3. Perlunya Penguatan untuk Membangun Kebiasaan Positif Kebiasaan baik memerlukan pengulangan dan penguatan yang konsisten agar bisa bertahan dalam jangka panjang.
Kesimpulan
Habit dalam psikologi adalah pola perilaku yang berkembang melalui repetisi dan penguatan. Kebiasaan dapat berdampak positif atau negatif tergantung pada konteksnya. Mengubah kebiasaan buruk dan membangun kebiasaan positif memerlukan kesadaran, strategi yang tepat, serta penguatan yang konsisten.