Hyperkinesis: Gangguan Gerakan Berlebih dalam Psikologi

Pengertian Hyperkinesis

Hyperkinesis adalah suatu kondisi dalam psikologi yang ditandai dengan aktivitas motorik yang berlebihan dan tidak terkendali. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan gejala hiperaktif yang terlihat pada anak-anak maupun orang dewasa, terutama dalam kaitannya dengan gangguan psikologis seperti Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

Individu dengan hyperkinesis cenderung mengalami kesulitan dalam duduk diam, memiliki dorongan untuk terus bergerak, serta mengalami kesulitan dalam mengendalikan impuls mereka. Kondisi ini bisa memengaruhi kehidupan sosial, akademik, dan profesional seseorang jika tidak ditangani dengan baik.

Penyebab Hyperkinesis

Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap hyperkinesis meliputi:

1. Faktor Neurologis

  • Gangguan pada sistem saraf pusat, terutama bagian otak yang mengatur perhatian dan kontrol impuls, seperti lobus frontal.

2. Faktor Genetik

  • Anak yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan hiperaktif atau ADHD lebih berisiko mengalami hyperkinesis.

3. Ketidakseimbangan Neurotransmitter

  • Kekurangan atau ketidakseimbangan dopamin dan norepinefrin dalam otak dapat menyebabkan gangguan dalam pengendalian perilaku.

4. Faktor Lingkungan

  • Paparan zat beracun seperti timbal pada masa kanak-kanak, kurangnya stimulasi yang tepat, atau pola asuh yang kurang disiplin dapat memengaruhi perkembangan perilaku hiperaktif.

5. Kondisi Medis Lainnya

  • Gangguan seperti hipertiroidisme atau efek samping dari beberapa obat tertentu juga bisa menyebabkan gejala hyperkinesis.

Ciri-Ciri Hyperkinesis

Individu dengan hyperkinesis biasanya menunjukkan gejala-gejala berikut:

  • Kesulitan dalam duduk diam dalam waktu lama.
  • Gerakan berlebihan seperti menggeliat, mengetuk-ngetukkan kaki, atau terus-menerus berpindah tempat.
  • Kesulitan dalam berkonsentrasi pada tugas tertentu.
  • Impulsif, sering berbicara tanpa berpikir, atau menyela pembicaraan orang lain.
  • Kesulitan dalam mengikuti instruksi atau menyelesaikan tugas.
  • Mudah merasa bosan dan mencari stimulasi terus-menerus.

Dampak Hyperkinesis dalam Kehidupan Sehari-hari

Jika tidak ditangani dengan baik, hyperkinesis dapat berdampak pada berbagai aspek kehidupan seseorang, termasuk:

1. Prestasi Akademik

  • Anak-anak dengan hyperkinesis sering mengalami kesulitan dalam belajar karena mereka sulit berkonsentrasi dan menyelesaikan tugas sekolah.

2. Hubungan Sosial

  • Kesulitan dalam mengendalikan impuls dan hiperaktif sering menyebabkan masalah dalam pergaulan, karena orang lain mungkin merasa terganggu oleh perilaku yang tidak terkendali.

3. Dunia Kerja

  • Orang dewasa dengan hyperkinesis mungkin kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi atau disiplin dalam mengatur waktu.

4. Risiko Cedera atau Kecelakaan

  • Karena sering bergerak secara impulsif, individu dengan hyperkinesis lebih rentan mengalami kecelakaan atau cedera akibat kurangnya perhatian terhadap lingkungan sekitar.

Masalah yang Sering Terjadi Berkaitan dengan Hyperkinesis dalam Psikologi

1. Diagnosis yang Terlambat atau Salah Diagnosis

  • Banyak kasus di mana anak hiperaktif dianggap hanya sebagai anak yang “nakal” atau “tidak disiplin,” padahal mereka membutuhkan intervensi khusus.
  • Beberapa kondisi lain seperti gangguan kecemasan atau gangguan spektrum autisme juga dapat memiliki gejala yang mirip, sehingga memerlukan evaluasi yang hati-hati.

2. Stigma dan Kurangnya Pemahaman Masyarakat

  • Banyak orang menganggap bahwa hyperkinesis hanya disebabkan oleh kurangnya disiplin dari orang tua, padahal ini adalah kondisi medis yang berhubungan dengan otak dan sistem saraf.

3. Kesulitan dalam Pengelolaan Gejala

  • Tanpa terapi atau perawatan yang tepat, individu dengan hyperkinesis dapat mengalami masalah dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam pendidikan, pekerjaan, maupun hubungan sosial.

4. Ketergantungan pada Obat-obatan

  • Beberapa individu dengan hyperkinesis mengonsumsi obat stimulan seperti metilfenidat (Ritalin) atau amfetamin (Adderall) untuk membantu mengendalikan gejalanya. Namun, ketergantungan atau penyalahgunaan obat bisa menjadi masalah jika tidak diawasi dengan baik.

Kesimpulan

Hyperkinesis adalah kondisi psikologis yang ditandai dengan aktivitas motorik berlebihan, impulsivitas, dan kesulitan berkonsentrasi. Kondisi ini dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan hubungan sosial.

Penting untuk meningkatkan kesadaran akan kondisi ini agar individu yang mengalami hyperkinesis dapat memperoleh diagnosis dan intervensi yang tepat, seperti terapi perilaku, dukungan pendidikan, serta strategi manajemen yang efektif untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *