Incest dalam Psikologi

Incest dalam psikologi merujuk pada hubungan seksual atau aktivitas seksual lainnya yang terjadi antara anggota keluarga dekat yang terikat oleh hubungan darah, seperti orang tua dan anak, saudara kandung, atau kerabat lainnya. Dalam konteks psikologi, incest dianggap sebagai bentuk pelecehan seksual yang dapat menyebabkan dampak psikologis yang signifikan pada korban.

Pengertian Incest dalam Psikologi

Incest merupakan bentuk pelanggaran norma sosial dan hukum yang melibatkan hubungan seksual antara anggota keluarga dekat. Dalam psikologi, perilaku ini dipandang sebagai salah satu bentuk trauma yang dapat memengaruhi kesehatan mental korban dalam jangka panjang.

Contoh:

  • Hubungan seksual antara ayah dan anak perempuan.
  • Pelecehan seksual yang dilakukan oleh saudara kandung.
  • Hubungan seksual antara paman dan keponakan.

Dampak Psikologis Incest

Korban incest sering mengalami dampak psikologis yang mendalam, di antaranya:

  • Gangguan Kecemasan
    Korban sering mengalami perasaan takut, cemas, dan tidak aman dalam kehidupan sehari-hari.

  • Depresi
    Perasaan sedih yang berkepanjangan dan kehilangan minat terhadap aktivitas sehari-hari.

  • Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)
    Trauma yang membuat korban sering mengalami kilas balik atau mimpi buruk tentang kejadian tersebut.

  • Gangguan Hubungan Sosial
    Kesulitan membangun hubungan dengan orang lain karena kehilangan rasa percaya.

  • Harga Diri Rendah
    Korban sering merasa bersalah atau malu atas kejadian yang menimpanya.

Faktor Penyebab Incest

  • Lingkungan Keluarga yang Tidak Harmonis
    Kekerasan dalam rumah tangga atau kurangnya pengawasan orang tua.

  • Penyalahgunaan Alkohol atau Narkoba
    Orang tua atau anggota keluarga yang kecanduan sering kali lebih rentan melakukan tindakan pelecehan.

  • Gangguan Mental pada Pelaku
    Pelaku mungkin memiliki gangguan psikologis seperti gangguan kepribadian antisosial.

Masalah yang Sering Terjadi pada Kasus Incest

  • Rasa Bersalah pada Korban
    Korban sering merasa bersalah karena hubungan yang terjadi dengan anggota keluarga.

  • Stigma Sosial
    Korban sering menghadapi diskriminasi dan pengucilan dari masyarakat.

  • Ketidakmampuan Melaporkan
    Banyak korban tidak melaporkan kasus incest karena takut atau tertekan.

  • Kerusakan Hubungan Keluarga
    Hubungan keluarga sering kali hancur setelah kasus incest terungkap.

  • Gangguan Psikologis Jangka Panjang
    Dampak trauma sering berlangsung hingga dewasa, terutama jika tidak mendapatkan terapi.

Kesimpulan

Incest dalam psikologi adalah perilaku yang sangat merugikan dan meninggalkan dampak psikologis yang mendalam pada korban. Kasus ini sering kali sulit diungkap karena tekanan keluarga dan stigma sosial. Penanganan incest membutuhkan dukungan psikologis, terapi trauma, dan intervensi hukum untuk melindungi korban serta mencegah dampak jangka panjang pada kesehatan mental.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *