Istilah “instinctual fusion” dalam psikologi tidak memiliki definisi yang standar atau umum diterima dalam literatur psikologi. Namun, berdasarkan pengertian dari dua kata tersebut, kita bisa mencoba untuk menjelaskan konsep ini dalam konteks psikologi.
Instinctual Fusion dalam Psikologi
-
Instinctual: Berhubungan dengan insting atau naluri dasar yang dimiliki oleh individu untuk bertahan hidup, bereproduksi, atau melakukan perilaku lainnya yang otomatis dan naluriah.
-
Fusion: Secara umum, istilah fusion berarti penggabungan atau penyatuan dua hal menjadi satu entitas yang lebih besar atau kompleks.
Instinctual Fusion: Sebuah Penafsiran
Instinctual fusion bisa merujuk pada situasi atau kondisi di mana dua atau lebih naluri dasar dalam diri seseorang atau kelompok bergabung atau saling berinteraksi dalam cara yang kompleks atau saling mempengaruhi. Dalam konteks ini, istilah ini mungkin menggambarkan fenomena di mana berbagai insting dasar (seperti naluri bertahan hidup, naluri sosial, atau naluri reproduksi) saling bertabrakan atau berinteraksi dengan cara yang menghasilkan perilaku atau keputusan yang lebih kompleks.
Contoh Pemahaman:
-
Instinctual Fusion dalam Hubungan Sosial: Dalam hubungan manusia, misalnya, naluri sosial dan naluri reproduksi bisa saling berinteraksi atau “berfusi”. Seseorang yang memiliki naluri untuk menjalin hubungan sosial yang kuat (instinctual) mungkin merasa tertarik pada pasangan hidup dengan alasan naluriah untuk berkembang biak, yang pada gilirannya memengaruhi cara hubungan tersebut berkembang.
-
Instinctual Fusion dalam Konflik: Dalam konteks konflik, instinctual fusion bisa terjadi ketika naluri bertahan hidup (misalnya rasa takut atau agresi) dan naluri sosial (keinginan untuk mempertahankan hubungan atau status dalam kelompok) berinteraksi. Konflik bisa muncul ketika insting bertahan hidup mengarah pada perilaku agresif, tetapi naluri sosial memaksa individu untuk mempertahankan hubungan sosial meskipun dalam ketegangan.
Kesimpulan
Walaupun instinctual fusion bukanlah konsep yang sering dijumpai dalam teori psikologi mainstream, pemahaman mengenai konsep ini bisa mengarah pada bagaimana berbagai naluri atau insting dasar dalam individu dapat saling berinteraksi atau bergabung untuk mempengaruhi perilaku manusia. Pengaruh dari interaksi antara insting-insting dasar tersebut dapat sangat kompleks, menghasilkan perilaku yang mungkin tidak sepenuhnya rasional atau terduga.