Interval dalam Psikologi

Dalam psikologi, interval adalah konsep yang digunakan dalam berbagai konteks, seperti pengukuran psikologis, persepsi waktu, pembelajaran, dan eksperimen. Interval dapat merujuk pada jarak waktu antara dua peristiwa, skala pengukuran, atau periode dalam proses kognitif dan perilaku.

1. Interval dalam Skala Pengukuran Psikologi

Dalam psikometri (pengukuran dalam psikologi), skala interval adalah salah satu jenis skala pengukuran yang memiliki sifat sebagai berikut:

  • Memiliki jarak yang sama antara nilai-nilai (misalnya, perbedaan antara skor 10 dan 20 sama dengan perbedaan antara skor 30 dan 40).
  • Tidak memiliki nol absolut, artinya nol bukan berarti “tidak ada nilai sama sekali”. Contoh: suhu dalam skala Celsius atau skor IQ.

Contoh dalam psikologi:

  • Tes IQ → Skor IQ diukur dengan skala interval karena selisih antara skor 100 dan 110 sama dengan selisih antara skor 110 dan 120, tetapi tidak ada “nol IQ” yang berarti seseorang tidak memiliki kecerdasan.
  • Skala kecemasan atau depresi → Banyak tes psikologi yang menggunakan skala interval untuk mengukur tingkat kecemasan atau depresi seseorang.

2. Interval dalam Persepsi Waktu

Dalam psikologi kognitif, interval juga merujuk pada persepsi waktu, yaitu bagaimana manusia memahami jarak waktu antara dua peristiwa.

  • Time Perception → Studi menunjukkan bahwa manusia tidak selalu akurat dalam menilai interval waktu, terutama dalam kondisi stres atau ketika terlibat dalam tugas yang sangat menarik.
  • Temporal Interval Learning → Proses di mana seseorang belajar memperkirakan waktu antara dua peristiwa, seperti dalam musik atau olahraga.

3. Interval dalam Teori Pembelajaran (Operant Conditioning)

Dalam psikologi perilaku, interval schedule adalah bagian dari reinforcement schedule (jadwal penguatan) dalam teori operant conditioning (B.F. Skinner).

Jenis-jenis jadwal interval dalam pembelajaran:

  • Fixed Interval (FI) → Penguatan diberikan setelah periode waktu tetap. Contoh: Siswa mendapatkan hadiah setiap 30 menit jika tetap fokus belajar.
  • Variable Interval (VI) → Penguatan diberikan setelah periode waktu yang bervariasi. Contoh: Pemeriksaan mendadak di kelas, yang membuat siswa tetap waspada karena tidak tahu kapan akan terjadi.

4. Interval dalam Eksperimen Psikologi

Dalam penelitian psikologi, interval sering digunakan untuk menentukan waktu antara:

  • Stimulus dan respons → Misalnya, dalam eksperimen psikologi kognitif, peneliti mengukur interval waktu antara munculnya stimulus (seperti suara atau gambar) dan reaksi partisipan.
  • Intertrial Interval (ITI) → Jarak waktu antara dua percobaan dalam eksperimen. ITI yang terlalu pendek bisa menyebabkan kelelahan mental pada peserta.

Kesimpulan

Konsep interval memiliki berbagai aplikasi dalam psikologi, termasuk dalam pengukuran psikometrik, persepsi waktu, pembelajaran, dan penelitian eksperimental. Memahami interval membantu psikolog dalam mengembangkan metode pengukuran yang lebih akurat, serta memahami bagaimana manusia mempersepsikan dan bereaksi terhadap waktu

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *