Invagination dalam konteks psikologi dan ilmu kognitif merujuk pada proses metaforis di mana suatu konsep, pengalaman, atau struktur mental mengalami “pelipatan ke dalam” (folding inward), menciptakan tingkat refleksi yang lebih dalam dalam pikiran individu.
Istilah ini lebih sering digunakan dalam filsafat dekonstruksi—terutama dalam karya Jacques Derrida—untuk menggambarkan bagaimana suatu ide dapat berubah atau berevolusi dengan “melipat” dirinya sendiri, menciptakan dimensi makna yang lebih kompleks.
1. Penggunaan Invagination dalam Psikologi
Dalam psikologi dan psikoanalisis, konsep invagination dapat dikaitkan dengan beberapa fenomena berikut:
- Proses Refleksi Internal → Ketika seseorang menganalisis pengalaman masa lalu atau emosi mereka dengan lebih dalam, seolah-olah “melipat kembali” pemikiran mereka untuk memahami diri sendiri dengan lebih baik.
- Perkembangan Kesadaran Diri → Invagination dapat menggambarkan bagaimana kesadaran seseorang berkembang melalui proses berpikir yang introspektif dan berlapis.
- Mekanisme Pertahanan Psikologis → Dalam beberapa teori psikologi, seseorang dapat “melipat” trauma atau pengalaman emosional mereka ke dalam alam bawah sadar untuk menghindari rasa sakit atau kecemasan.
2. Invagination dalam Teori Dekonstruksi (Jacques Derrida)
Derrida menggunakan konsep invagination untuk menjelaskan bagaimana teks atau makna dalam filsafat dapat berubah melalui proses refleksi yang terus-menerus. Ini berarti bahwa suatu konsep tidak pernah memiliki makna yang tetap, melainkan selalu mengalami perubahan dan interpretasi baru melalui interaksi dengan konteks yang berbeda.
3. Kesimpulan
Meskipun jarang digunakan dalam psikologi umum, invagination dapat dipahami sebagai metafora untuk menggambarkan bagaimana pikiran manusia memproses pengalaman, membentuk refleksi internal, dan menciptakan pemahaman yang lebih dalam terhadap diri sendiri.