Involution dalam Psikologi

Dalam psikologi, involution merujuk pada proses perubahan atau regresi mental yang terjadi secara alami atau karena faktor tertentu, seperti penuaan atau gangguan psikologis. Istilah ini sering digunakan dalam berbagai konteks, termasuk psikologi perkembangan, psikologi klinis, dan psikoanalisis.

1. Involution dalam Psikologi Perkembangan

Dalam konteks perkembangan manusia, involution mengacu pada proses penurunan fungsi kognitif dan emosional seiring bertambahnya usia. Ini merupakan bagian dari penuaan normal, tetapi dalam beberapa kasus bisa berkembang menjadi gangguan serius seperti demensia atau penurunan kognitif terkait usia.

Contoh:

  • Menurunnya daya ingat pada orang tua.
  • Penurunan kemampuan berpikir abstrak dan pemecahan masalah.
  • Berkurangnya fleksibilitas kognitif, seperti kesulitan beradaptasi dengan perubahan lingkungan.

2. Involution dalam Psikologi Klinis

Dalam psikologi klinis, involution dapat dikaitkan dengan gangguan mental yang muncul akibat penuaan, seperti:

  • Involutional melancholia → Istilah lama yang digunakan untuk menggambarkan depresi berat yang terjadi pada usia lanjut, sering kali dengan perasaan tidak berharga dan kecemasan berlebihan.
  • Depresi involusioner → Depresi yang berkembang pada usia lanjut sebagai respons terhadap perubahan kehidupan, seperti pensiun, kehilangan pasangan, atau keterbatasan fisik.

3. Involution dalam Psikoanalisis

Dalam psikoanalisis, involution bisa merujuk pada proses regresi psikologis, di mana seseorang kembali ke pola pikir atau perilaku yang lebih primitif atau kurang matang. Ini bisa terjadi akibat stres, trauma, atau gangguan mental tertentu.

Contoh:

  • Seorang dewasa yang mengalami tekanan berat mulai menunjukkan perilaku seperti anak-anak, seperti mencari perlindungan berlebihan dari orang lain.
  • Pasien dengan skizofrenia atau gangguan kepribadian dapat menunjukkan regresi ke pola pikir yang lebih sederhana dan kurang kompleks.

4. Involution dalam Psikologi Sosial

Dalam psikologi sosial, konsep involution juga bisa digunakan untuk menggambarkan kemunduran atau stagnasi dalam masyarakat, misalnya:

  • Stagnasi budaya → Ketika suatu masyarakat tidak mengalami perkembangan inovatif dan justru mengalami kemunduran.
  • Ketidakmampuan individu untuk beradaptasi dengan perubahan sosial, misalnya seseorang yang tetap berpegang teguh pada norma lama meskipun dunia telah berubah.

Kesimpulan

Involution dalam psikologi dapat merujuk pada berbagai bentuk regresi atau kemunduran dalam fungsi kognitif, emosional, sosial, atau budaya. Ini bisa terjadi sebagai bagian dari penuaan alami, dalam bentuk gangguan psikologis, atau sebagai reaksi terhadap stres dan perubahan hidup. Memahami proses ini penting untuk mendukung individu yang mengalaminya, baik dalam konteks pribadi maupun sosial.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *