Jackson’s Law adalah prinsip dalam neurologi yang dikembangkan oleh John Hughlings Jackson, seorang neurolog asal Inggris. Hukum ini berkaitan dengan organisasi sistem saraf, khususnya bagaimana otak menangani fungsi motorik, sensorik, dan pemulihan setelah cedera neurologis.
1. Prinsip Dasar Jackson’s Law
Jackson’s Law menyatakan bahwa:
- Organisasi sistem saraf bersifat hirarkis, di mana fungsi yang lebih kompleks dikendalikan oleh struktur otak yang lebih tinggi (korteks serebral), sementara fungsi yang lebih sederhana diatur oleh struktur otak yang lebih rendah (batang otak dan sumsum tulang belakang).
- Dalam kasus cedera otak atau gangguan neurologis, fungsi yang lebih tinggi akan terganggu terlebih dahulu, sementara fungsi yang lebih primitif dapat tetap bertahan.
- Pemulihan fungsi neurologis setelah cedera terjadi dari yang primitif ke yang kompleks, mengikuti urutan perkembangan otak.
2. Aplikasi dalam Neurologi dan Psikologi
Jackson’s Law sangat relevan dalam memahami:
- Epilepsi → Jackson mempelajari kejang epileptik dan menemukan bahwa kejang sering mengikuti pola penyebaran tertentu, sesuai dengan lokasi aktivitas listrik abnormal di otak.
- Cedera Otak dan Pemulihan → Setelah stroke atau trauma otak, pasien sering kehilangan fungsi motorik atau kognitif yang lebih tinggi terlebih dahulu. Namun, mereka dapat mengembangkan kembali keterampilan ini secara bertahap, mulai dari gerakan sederhana hingga kompleks.
- Gangguan Psikologis → Beberapa gangguan seperti demensia dan gangguan neurodegeneratif menunjukkan pola penurunan fungsi yang sesuai dengan Jackson’s Law, di mana fungsi kompleks seperti pemecahan masalah dan bahasa menurun lebih dulu dibanding fungsi motorik dasar.
3. Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari
- Pemulihan dari Stroke → Seorang pasien stroke mungkin kehilangan kemampuan berbicara (fungsi kompleks) sebelum kehilangan gerakan refleks dasar seperti kedipan mata. Saat pulih, pasien biasanya mendapatkan kembali kontrol motorik dasar terlebih dahulu sebelum pemulihan penuh fungsi bahasa.
- Kejang Epilepsi → Dalam epilepsi fokal seperti Jacksonian Epilepsy, kejang sering dimulai dari gerakan kecil di jari atau wajah, lalu menyebar secara bertahap, mencerminkan struktur korteks motorik.
- Perkembangan Anak → Anak-anak berkembang dari refleks primitif menuju kontrol motorik yang lebih halus dan kompleks, sesuai dengan prinsip hierarki neurologis yang dijelaskan dalam Jackson’s Law.
Kesimpulan
Jackson’s Law adalah prinsip neurologi yang menjelaskan bagaimana fungsi sistem saraf tersusun secara hierarkis, bagaimana cedera otak memengaruhi fungsi yang lebih tinggi terlebih dahulu, dan bagaimana pemulihan terjadi secara bertahap dari yang sederhana ke yang kompleks. Prinsip ini masih menjadi dasar dalam bidang neurologi, psikologi klinis, dan rehabilitasi saraf.