Latah adalah gangguan neuropsikiatri yang ditandai dengan reaksi berlebihan terhadap rangsangan mendadak, seperti suara keras atau sentuhan tiba-tiba. Seseorang yang mengalami latah biasanya akan meniru ucapan atau gerakan orang lain secara spontan (echolalia atau echopraxia), bahkan tanpa menyadarinya.
Latah dalam Konteks Psikologis dan Budaya
- Dikaitkan dengan Faktor Sosial dan Budaya: Latah lebih umum ditemukan di masyarakat Asia Tenggara dan sering dianggap sebagai fenomena budaya, meskipun ada juga unsur psikologis yang terlibat.
- Dapat Dipicu oleh Stres atau Trauma: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa latah dapat muncul setelah pengalaman traumatis atau tekanan psikologis yang tinggi.
- Terkait dengan Gangguan Neurologis: Beberapa ahli menganggap latah sebagai gangguan neuropsikiatri yang mirip dengan sindrom Tourette.
Masalah yang Sering Terjadi
- Stigma Sosial: Orang yang mengalami latah sering menjadi bahan lelucon atau ejekan, yang dapat memengaruhi kesehatan mental mereka.
- Kesulitan dalam Pengendalian Diri: Penderita latah sulit mengendalikan reaksi mereka, terutama saat berada di lingkungan yang sering memicu respons latah.
- Kurangnya Pemahaman dan Penanganan: Banyak yang menganggap latah sebagai hal biasa atau hanya kebiasaan, sehingga penderita jarang mencari bantuan psikologis atau medis.
Latah masih menjadi fenomena yang menarik dalam dunia psikologi, terutama karena hubungannya dengan budaya, stres, dan sistem saraf manusia.