Memory System: Cara Kerja Memori dalam Psikologi

Dalam psikologi, memory system merujuk pada mekanisme kompleks yang memungkinkan manusia untuk menerima, menyimpan, dan mengambil kembali informasi. Memori tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk mengingat pengalaman masa lalu, tetapi juga berperan dalam berpikir, belajar, dan membuat keputusan.

Menurut teori psikologi kognitif, sistem memori manusia dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan durasi penyimpanan dan cara informasi diproses.

Jenis-Jenis Memory System

1. Sensory Memory (Memori Sensorik)

  • Menyimpan informasi dalam waktu yang sangat singkat (kurang dari satu detik).
  • Contohnya adalah ketika seseorang melihat sekilas suatu objek dan masih bisa membayangkannya selama beberapa detik setelah objek tersebut hilang.
  • Terbagi menjadi ikonik (visual) dan ekhoik (auditori).

2. Short-Term Memory (Memori Jangka Pendek)

  • Menyimpan informasi dalam durasi beberapa detik hingga menit.
  • Kapasitasnya terbatas, biasanya sekitar 7±2 item (menurut teori George Miller).
  • Contoh: Mengingat nomor telepon yang baru saja didengar sebelum mencatatnya.

3. Long-Term Memory (Memori Jangka Panjang)

  • Menyimpan informasi dalam waktu yang lama, bahkan seumur hidup.
  • Terbagi menjadi:
      • Explicit Memory (Memori Eksplisit) → Informasi yang dapat disadari dan dikomunikasikan, seperti fakta dan pengalaman hidup.
      • Implicit Memory (Memori Implisit) → Keterampilan dan kebiasaan yang dipelajari tanpa kesadaran, seperti mengendarai sepeda atau mengetik di keyboard.

Proses dalam Memory System

1. Encoding (Pengkodean)

  • Proses mengubah informasi menjadi bentuk yang dapat disimpan dalam otak.
  • Contoh: Mengingat wajah seseorang dengan mengasosiasikannya dengan nama tertentu.

2. Storage (Penyimpanan)

  • Informasi yang telah dikodekan disimpan dalam sistem memori, baik dalam jangka pendek maupun panjang.

3. Retrieval (Pengambilan Kembali)

  • Proses mengakses kembali informasi yang telah tersimpan.
  • Bisa dalam bentuk recall (mengingat tanpa petunjuk) atau recognition (mengenali informasi yang telah dipelajari sebelumnya).

Masalah yang Sering Terjadi Berkaitan dengan Memory System dalam Psikologi

1. Amnesia

  • Gangguan yang menyebabkan seseorang kesulitan mengingat informasi tertentu.
  • Retrograde amnesia (kehilangan ingatan masa lalu) dan anterograde amnesia (kesulitan membentuk ingatan baru) adalah dua bentuk utama amnesia.

2. Lupa atau Forgetting

  • Bisa terjadi akibat interferensi (gangguan dari informasi lain), kurangnya pengulangan, atau penurunan fungsi otak akibat penuaan.

3. False Memory (Memori Palsu)

  • Ingatan yang tidak akurat atau bahkan tidak pernah terjadi.
  • Bisa terjadi akibat sugesti, tekanan sosial, atau rekonstruksi memori yang salah.

4. Cognitive Load (Beban Kognitif)

  • Ketika seseorang menerima terlalu banyak informasi sekaligus, memori jangka pendek bisa kewalahan, menyebabkan kesulitan dalam mengingat atau memahami informasi baru.

5. Gangguan Neurologis

  • Penyakit seperti Alzheimer dan demensia dapat menyebabkan penurunan fungsi memori secara progresif.

Kesimpulan

Sistem memori adalah bagian penting dalam fungsi kognitif manusia yang memungkinkan penyimpanan dan pengambilan informasi. Namun, berbagai masalah dapat terjadi, mulai dari lupa biasa hingga gangguan memori yang lebih serius seperti amnesia atau demensia.

Untuk menjaga kesehatan memori, penting untuk terus melatih otak dengan aktivitas kognitif, menjaga pola hidup sehat, dan menghindari stres berlebihan agar fungsi sistem memori tetap optimal sepanjang hidup.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *