Pengertian Divided Emotion dalam Psikologi

Divided emotion menggambarkan keadaan di mana seseorang mengalami dua atau lebih emosi yang bertentangan dalam waktu yang bersamaan. Kondisi ini sering dikaitkan dengan ambivalensi emosional, yaitu perasaan yang campur aduk terhadap sesuatu, misalnya:

  • Cinta dan Benci → Seseorang bisa merasa sangat mencintai seseorang tetapi sekaligus merasakan kemarahan atau kebencian terhadap orang yang sama.
  • Kebahagiaan dan Kesedihan → Misalnya, seseorang yang lulus dari universitas bisa merasa senang karena mencapai tujuannya tetapi juga sedih karena harus berpisah dengan teman-temannya.
  • Rasa Bangga dan Takut → Seorang anak yang akan tampil di depan umum mungkin merasa bangga tetapi juga cemas terhadap penilaian orang lain.

Divided Emotion dalam Konteks Psikologis

Dalam psikologi, divided emotion sering dikaitkan dengan beberapa konsep, seperti:

1. Ambivalensi Emosional

  • Merupakan kondisi di mana seseorang merasakan dua emosi yang bertentangan sekaligus. Ambivalensi sering ditemukan dalam hubungan interpersonal, seperti hubungan orang tua-anak atau dalam pernikahan.

2. Cognitive Dissonance (Dissonansi Kognitif)

  • Ketika seseorang mengalami konflik antara keyakinan, sikap, dan tindakan mereka, yang menyebabkan ketidaknyamanan psikologis.

3. Emosi Kompleks dalam Trauma atau PTSD

  • Orang yang mengalami trauma mungkin merasakan kombinasi perasaan seperti kesedihan, kemarahan, dan rasa bersalah secara bersamaan.

4. Konflik Internal dalam Pengambilan Keputusan

  • Dalam situasi sulit, seseorang mungkin merasa terpecah antara keputusan emosional dan keputusan rasional, misalnya, memilih antara karier yang diimpikan atau keluarga.

Masalah yang Sering Terjadi Berkaitan dengan Divided Emotion

1. Kesulitan dalam Mengambil Keputusan

  • Ketika seseorang merasa terpecah antara dua emosi, mereka bisa menjadi bingung, ragu-ragu, atau bahkan tidak bisa membuat keputusan sama sekali.

2. Stres dan Kecemasan Berlebih

  • Mengalami perasaan yang bertentangan dapat menyebabkan stres emosional dan kecemasan, terutama jika individu tidak tahu bagaimana cara mengelolanya.

3. Dampak pada Hubungan Sosial

  • Konflik emosional yang tidak terselesaikan dapat menyebabkan kesalahpahaman dalam hubungan interpersonal, terutama jika seseorang tidak dapat mengekspresikan emosinya dengan jelas.

4. Depresi atau Gangguan Psikologis Lainnya

  • Jika seseorang terus-menerus mengalami konflik emosional yang kuat dan tidak dapat mengatasinya, kondisi ini bisa berkembang menjadi depresi atau gangguan kecemasan.

Kesimpulan

Divided emotion dalam psikologi merujuk pada konflik emosional di mana seseorang mengalami dua atau lebih emosi yang bertentangan secara bersamaan. Hal ini sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan dapat berdampak pada pengambilan keputusan, kesehatan mental, dan hubungan sosial. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan mengelola emosi dengan baik agar tidak menyebabkan stres atau gangguan psikologis yang lebih serius.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *