Sleep-walking atau somnambulisme adalah gangguan tidur yang ditandai dengan aktivitas motorik kompleks selama tidur, seperti berjalan, berbicara, atau melakukan tindakan tertentu tanpa kesadaran penuh. Kondisi ini terjadi pada fase tidur non-REM dan lebih sering dialami oleh anak-anak, meskipun dapat terjadi pada orang dewasa.
Peran Sleep-Walking dalam Psikologi
- Gangguan Tidur Non-REM
Sleep-walking terjadi saat seseorang beralih dari tidur nyenyak ke fase yang lebih ringan tanpa terjaga sepenuhnya. - Kurangnya Kesadaran
Individu yang mengalami sleep-walking tidak memiliki ingatan tentang kejadian tersebut dan sulit dibangunkan. - Kaitannya dengan Stres dan Kecemasan
Sleep-walking sering dikaitkan dengan tingkat stres, kelelahan, atau kecemasan yang tinggi. - Faktor Genetik dan Neurologis
Sleep-walking bisa terjadi karena faktor keturunan serta gangguan dalam sistem saraf pusat yang mengatur tidur.
Contoh Kasus
1. Seorang anak berusia 10 tahun sering ditemukan berjalan ke ruang tamu saat tidur, lalu kembali ke tempat tidur tanpa menyadarinya.
2. Seorang pria dewasa mengalami sleep-walking saat sedang stres akibat tekanan pekerjaan, sering kali bangun di ruangan lain tanpa ingat bagaimana ia sampai di sana.
3. Seorang wanita dengan riwayat gangguan kecemasan mengalami episode sleep-walking setelah kurang tidur selama beberapa hari.
Masalah yang Sering Terjadi
- Cedera Fisik: Sleep-walking dapat menyebabkan seseorang menabrak benda, jatuh, atau mengalami kecelakaan lainnya.
- Kurangnya Kualitas Tidur: Episode sleep-walking dapat mengganggu siklus tidur dan menyebabkan kelelahan di siang hari.
- Gangguan pada Orang Lain: Individu yang mengalami sleep-walking dapat mengganggu pasangan tidur atau anggota keluarga.
- Kaitannya dengan Gangguan Psikologis: Sleep-walking dapat berhubungan dengan gangguan kecemasan, stres, atau trauma psikologis.
Kesimpulan
Sleep-walking adalah gangguan tidur yang terjadi tanpa kesadaran dan dapat dipengaruhi oleh faktor stres, genetik, serta kondisi neurologis. Meski sering dialami anak-anak, sleep-walking juga dapat terjadi pada orang dewasa, terutama dalam kondisi tekanan psikologis yang tinggi. Penanganan yang tepat, seperti mengurangi stres dan menjaga pola tidur sehat, dapat membantu mengurangi frekuensi kejadian ini.