turnover of labour merujuk pada tingkat pergantian tenaga kerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Fenomena ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor psikologis, seperti kepuasan kerja, motivasi, tekanan emosional, hingga budaya organisasi.
Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Turnover
Kesejahteraan emosional dan persepsi terhadap lingkungan kerja memiliki dampak signifikan terhadap retensi karyawan. Ketidakpuasan terhadap tugas, kurangnya penghargaan, serta tekanan tinggi sering kali menjadi pemicu utama individu memilih untuk meninggalkan pekerjaannya. Selain itu, peluang pengembangan diri dan kepemimpinan yang suportif turut mempengaruhi keputusan seseorang untuk bertahan atau keluar dari suatu organisasi.
Dampak pada Kesejahteraan Mental
Pergantian karyawan yang tinggi tidak hanya berdampak pada organisasi, tetapi juga pada kesejahteraan psikologis individu yang mengalami ketidakstabilan dalam karier. Adaptasi terhadap lingkungan baru dapat menimbulkan stres, kecemasan, serta berkurangnya motivasi. Di sisi lain, bagi karyawan yang tetap bertahan, beban kerja yang meningkat akibat kurangnya tenaga kerja dapat menyebabkan kelelahan emosional.
Strategi Mengurangi Turnover dari Perspektif Psikologi
Menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesejahteraan mental menjadi langkah penting dalam mengurangi turnover. Memberikan kesempatan bagi karyawan untuk berkembang, menciptakan komunikasi terbuka, serta meningkatkan penghargaan atas kontribusi mereka dapat memperkuat rasa keterikatan terhadap perusahaan. Selain itu, dukungan sosial dari rekan kerja dan manajemen juga berperan dalam meningkatkan loyalitas terhadap organisasi.
Kesimpulan
Turnover of labour dalam perspektif psikologi berkaitan erat dengan kepuasan, kesejahteraan emosional, serta keterikatan individu terhadap pekerjaan. Dengan menerapkan strategi yang mendukung kesehatan mental dan motivasi karyawan, perusahaan dapat mengurangi tingkat pergantian tenaga kerja serta menciptakan lingkungan yang lebih stabil dan produktif.