Yerkes-Bridges Point Scale: Skala Penilaian Kecerdasan dalam Psikologi

Yerkes-Bridges Point Scale adalah salah satu metode awal dalam pengukuran kecerdasan yang dikembangkan oleh Robert M. Yerkes dan John W. Bridges pada awal abad ke-20. Skala ini digunakan untuk mengukur kemampuan intelektual individu melalui sistem penilaian berbasis poin yang menggantikan metode biner “benar-salah” dalam tes kecerdasan sebelumnya.

Karakteristik Yerkes-Bridges Point Scale

1. Sistem Penilaian Bertahap

  • Berbeda dari tes kecerdasan sebelumnya yang hanya memberi skor berdasarkan jawaban benar atau salah, skala ini menggunakan sistem berbasis poin untuk memberikan penilaian yang lebih fleksibel terhadap kinerja peserta tes.

2. Penilaian Berbasis Kriteria Objektif

  • Tes ini dikembangkan untuk mengukur kecerdasan dengan lebih objektif, mengurangi bias dalam penilaian, serta memberikan hasil yang lebih akurat mengenai kemampuan individu.

3. Digunakan dalam Konteks Militer dan Klinis

  • Yerkes, yang juga terlibat dalam pengembangan Army Alpha dan Beta Tests, menggunakan metode ini dalam seleksi militer selama Perang Dunia I untuk mengelompokkan prajurit berdasarkan kemampuan intelektual mereka.

Masalah yang Sering Terjadi dalam Penggunaan Yerkes-Bridges Point Scale

1. Keterbatasan dalam Mengukur Kecerdasan secara Holistik

  • Skala ini berfokus terutama pada aspek intelektual tertentu, sehingga tidak selalu mencerminkan kecerdasan emosional atau kreativitas individu.

2. Kurang Adaptif terhadap Perbedaan Budaya

  • Seperti banyak tes kecerdasan awal lainnya, metode ini memiliki keterbatasan dalam menyesuaikan diri dengan populasi yang memiliki latar belakang budaya dan pendidikan yang berbeda.

3. Evolusi Tes Kecerdasan Modern

  • Dengan berkembangnya metode pengukuran kecerdasan, seperti tes Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) dan Stanford-Binet, Yerkes-Bridges Point Scale menjadi kurang relevan dan jarang digunakan dalam praktik psikologi modern.

Kesimpulan

Yerkes-Bridges Point Scale merupakan salah satu langkah awal dalam pengembangan tes kecerdasan yang lebih objektif dan terstruktur. Meskipun memiliki kelebihan dalam memberikan penilaian berbasis poin, metode ini mengalami keterbatasan dalam hal adaptasi budaya dan pengukuran kecerdasan yang lebih luas. Dengan perkembangan psikometri modern, metode ini telah digantikan oleh alat ukur yang lebih komprehensif dan akurat dalam menilai kemampuan intelektual manusia.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *