Obsolescence – Penjelasan Pengertian Istilah Makna Arti Obsolescence adalah

Obsolescence dalam Kamus Dunia Property Real Estate di Indonesia, Maka Obsolescence merupakan kata kata yang sering digunakan oleh para pelaku industri properti baik developer properti maupun makelar broker properti. Meskipun kata kata tersebut jarang sekali dimengerti Sebagian Banyak Orang pada umumnya.

Obsolescence adalah Ketidakmampuan, tidak digunakan, usang, atau tidak berfungsinya fasilitas, infrastruktur, produk, atau teknologi produksi karena efek waktu, perubahan kondisi pasar, atau pembusukan. Suatu faktor dianggap sedang dalam penyusutan/penurunan nilai untuk menutupi penurunan nilai fixed penemuan/ adopsi teknologi produksi baru, atau perubahan permintaan konsumen.

Penggunaan makna Obsolescence sendiri dalam industri properti adalah untuk menggambarkan situasi di mana suatu properti atau aset properti kehilangan nilai atau relevansi karena perkembangan atau perubahan dalam teknologi, gaya hidup, atau kebutuhan pasar. Dalam konteks ini, obsolescence dapat merujuk pada kondisi fisik properti yang sudah usang atau tidak sesuai lagi dengan standar modern, atau merujuk pada pergeseran preferensi konsumen dan permintaan pasar yang menyebabkan properti tersebut kurang diminati.

Pendapat tentang obsolescence dari orang-orang sukses dan kaya bervariasi, tetapi ada beberapa perspektif yang umum di antara mereka. Beberapa pendapat yang diberikan oleh orang-orang sukses dan kaya tentang obsolescence di industri properti meliputi:

  1. Peluang Investasi: Beberapa orang sukses dan kaya melihat obsolescence sebagai peluang investasi. Mereka memanfaatkan situasi properti yang sudah usang atau kurang diminati untuk mengambil keuntungan dengan membeli dan mengubahnya menjadi properti yang lebih modern atau menyesuaikan dengan kebutuhan pasar yang berkembang.
  2. Inovasi dan Adaptasi: Orang-orang sukses dan kaya sering menekankan pentingnya inovasi dan adaptasi dalam menghadapi obsolescence. Mereka berpendapat bahwa untuk tetap relevan dan berkelanjutan di industri properti, penting untuk terus mengikuti perkembangan teknologi, tren desain, dan perubahan kebutuhan pasar, serta melakukan perubahan yang diperlukan untuk memenuhi permintaan yang berkembang.
  3. Diversifikasi Portofolio: Beberapa individu sukses dan kaya cenderung menganjurkan diversifikasi portofolio properti mereka sebagai cara untuk mengurangi risiko obsolescence. Dengan memiliki berbagai jenis properti yang melayani segmen pasar yang berbeda atau memiliki karakteristik yang beragam, mereka dapat mengurangi dampak jika salah satu properti mengalami obsolescence.
  4. Pengambilan Risiko dan Kecepatan: Beberapa orang sukses dan kaya mungkin berpendapat bahwa dalam menghadapi obsolescence, penting untuk menjadi cepat dalam mengenali perubahan dan mengambil risiko yang terkait. Mereka merasa bahwa sikap proaktif dan responsif terhadap perubahan dapat membantu mereka mengatasi obsolescence dengan lebih efektif.

Perlu dicatat bahwa pendapat dan strategi yang disampaikan oleh orang-orang sukses dan kaya bervariasi tergantung pada pengalaman dan keahlian mereka dalam industri properti. Selalu penting untuk melakukan penelitian, berkonsultasi dengan profesional, dan membuat keputusan berdasarkan analisis yang cermat sebelum mengambil tindakan terkait properti dan obsolescence.

Semoga penjelasan definisi kosakata Obsolescence dapat menambah wawasan serta pengetahuan anda dalam berkomunikasi secara lisan atau tertulis.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *