Aggression (Agresi) dalam Psikologi

Aggression (Agresi) adalah perilaku yang dimaksudkan untuk menyakiti atau merugikan orang lain, baik secara fisik maupun psikologis. Dalam psikologi, agresi dipelajari dari berbagai perspektif, termasuk faktor biologis, sosial, dan kognitif.

Jenis-Jenis Agresi

1. Agresi Instrumental

  • Agresi yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, bukan karena emosi.
  • Contoh: Seorang atlet menggunakan strategi agresif untuk mengalahkan lawannya dalam pertandingan.

2. Agresi Hostile (Permusuhan)

  • Dipicu oleh emosi, seperti marah atau frustrasi, dan bertujuan untuk menyakiti orang lain.
  • Contoh: Seseorang yang memukul orang lain karena merasa dihina.

3. Agresi Pasif

  • Perilaku agresif yang tidak langsung dan bersifat manipulatif.
  • Contoh: Mengabaikan seseorang dengan sengaja untuk membuatnya merasa buruk.

4. Agresi Relasional

  • Bertujuan merusak hubungan sosial seseorang, sering terjadi dalam lingkungan sosial atau pergaulan.
  • Contoh: Menyebarkan gosip untuk menjatuhkan reputasi seseorang.

5. Agresi Verbal

  • Berupa penghinaan, ancaman, atau ucapan yang menyakitkan.
  • Contoh: Memaki atau berteriak dengan kata-kata kasar.

Teori tentang Agresi dalam Psikologi

1. Teori Biologis

  • Agresi berasal dari faktor genetika dan sistem saraf.
  • Hormon testosteron dan kortisol sering dikaitkan dengan perilaku agresif.

2. Teori Frustrasi-Agresi (Dollard & Miller, 1939)

  • Agresi muncul ketika seseorang mengalami frustrasi akibat hambatan dalam mencapai tujuannya.

3. Teori Pembelajaran Sosial (Bandura, 1977)

  • Agresi dipelajari melalui observasi dan peniruan perilaku orang lain.
  • Contoh: Anak-anak yang menonton kekerasan di media lebih cenderung bertindak agresif (Eksperimen Boneka Bobo).

4. Teori Evolusi

  • Agresi adalah mekanisme bertahan hidup yang berkembang untuk melindungi diri dan mendapatkan sumber daya.

5. Teori Kognitif-Sosial

  • Agresi dipengaruhi oleh interpretasi individu terhadap situasi sosial dan keyakinan mereka tentang kekerasan.

Faktor yang Mempengaruhi Agresi

1. Faktor Biologis

  • Genetika dan hormon, seperti testosteron, dapat meningkatkan agresi.

2. Faktor Lingkungan

  • Paparan kekerasan di rumah atau media dapat membentuk perilaku agresif.

3. Faktor Sosial

  • Ketidakadilan, diskriminasi, atau tekanan sosial dapat memicu agresi.

4. Faktor Psikologis

  • Gangguan kepribadian, kecemasan, atau depresi dapat meningkatkan kecenderungan agresif.

Dampak Agresi dalam Kehidupan

  • Pada Individu → Meningkatkan stres, masalah hukum, dan gangguan mental.
  • Dalam Hubungan Sosial → Merusak hubungan dengan teman, keluarga, atau rekan kerja.
  • Dalam Masyarakat → Memicu kekerasan, kriminalitas, dan konflik sosial.

Cara Mengelola Agresi

1. Teknik Relaksasi → Meditasi, pernapasan dalam, dan olahraga dapat membantu mengontrol emosi.

2. Keterampilan Manajemen Emosi → Mengembangkan empati dan berpikir sebelum bertindak.

3. Terapi Psikologis → Terapi perilaku kognitif (CBT) dapat membantu individu mengelola agresi.

4. Modifikasi Lingkungan → Mengurangi paparan kekerasan dan membangun lingkungan sosial yang positif.

Kesimpulan

Agresi adalah perilaku yang dapat dipengaruhi oleh faktor biologis, sosial, dan psikologis. Meskipun agresi bisa menjadi respons alami terhadap frustrasi atau ancaman, pengelolaan yang baik sangat penting untuk mencegah dampak negatifnya terhadap individu dan masyarakat.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *