Agitated (Gelisa) dalam Psikologi

Agitated atau gelisa merujuk pada kondisi emosional atau mental di mana seseorang merasa sangat cemas, terganggu, atau tidak tenang. Orang yang gelisah cenderung menunjukkan tanda-tanda kegelisahan, ketegangan fisik, dan perubahan perilaku yang mencerminkan ketidaknyamanan emosional atau psikologis. Agitasi bisa terjadi dalam berbagai situasi, baik akibat kecemasan, frustrasi, atau gangguan mental lainnya.

Tanda-Tanda Agitasi

1. Fisik

  • Perubahan postur tubuh (misalnya, gelisah, tidak bisa diam).
  • Mengetukkan tangan atau kaki.
  • Ketegangan otot, menggigit bibir atau kuku.
  • Berkeringat lebih banyak atau bernapas cepat.

2. Emosional

  • Ketegangan, cemas, atau merasa terancam.
  • Frustrasi atau marah yang tidak terkendali.
  • Kebingungan atau perasaan terperangkap.

3. Perilaku

  • Berbicara dengan cepat atau tidak jelas.
  • Menghindari kontak mata atau menunjukkan tanda-tanda ketegangan lainnya.
  • Perubahan sikap, seperti mudah tersinggung atau reaktif terhadap lingkungan sekitar.

Penyebab Agitasi

1. Gangguan Kecemasan

  • Agitasi sering muncul pada gangguan kecemasan, seperti gangguan kecemasan umum atau serangan panik.

2. Depresi

  • Seseorang yang mengalami depresi berat dapat merasa gelisah atau tertekan, meskipun depresi biasanya lebih berfokus pada perasaan hampa atau putus asa.

3. Stres dan Tekanan

  • Stres berat atau ketegangan dalam kehidupan sehari-hari, seperti pekerjaan, hubungan, atau masalah keuangan, dapat memicu agitasi.

4. Gangguan Psikotik

  • Pada gangguan seperti skizofrenia, agitasi sering terjadi akibat kebingungan atau perasaan paranoid.

5. Pengaruh Obat atau Zat

  • Penggunaan atau penarikan obat-obatan, alkohol, atau narkotika bisa menyebabkan agitasi.

6. Trauma atau PTSD

  • Pengalaman traumatis atau PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) dapat menyebabkan reaksi agitatif, terutama jika seseorang teringat kembali akan peristiwa yang menakutkan atau mengejutkan.

Dampak Agitasi

  • Psikologis: Ketika seseorang gelisah, mereka mungkin merasa tidak dapat mengendalikan pikiran atau perasaan mereka, yang dapat memperburuk kecemasan atau gangguan lainnya.
  • Fisik: Agitasi dapat menyebabkan masalah tidur, kelelahan, atau bahkan masalah jantung jika terjadi dalam jangka panjang.
  • Sosial: Agitasi dapat mempengaruhi hubungan interpersonal, karena individu yang gelisah mungkin lebih mudah marah, menarik diri, atau menunjukkan perilaku yang tidak biasa.

Mengelola Agitasi

1. Teknik Relaksasi

  • Meditasi, yoga, dan pernapasan dalam dapat membantu menenangkan tubuh dan pikiran.

2. Terapi Psikologis

  • Terapi perilaku kognitif (CBT) dapat membantu individu mengidentifikasi pemicu agitasi dan mengembangkan cara-cara untuk meresponsnya dengan lebih tenang.

3. Olahraga

  • Aktivitas fisik seperti berjalan atau berlari dapat membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan suasana hati.

4. Manajemen Stres

  • Mempelajari teknik-teknik manajemen stres seperti time management dan pengelolaan emosi dapat mengurangi frekuensi dan intensitas agitasi.

5. Pengobatan

  • Dalam beberapa kasus, obat-obatan seperti anti-kecemasan atau antidepresan dapat diresepkan oleh profesional kesehatan untuk membantu mengelola agitasi.

Kesimpulan

Agitasi adalah kondisi yang sering berkaitan dengan kecemasan, stres, atau gangguan mental lainnya. Memahami tanda, penyebab, dan dampaknya dapat membantu individu untuk mengelola keadaan ini dengan lebih efektif. Jika agitasi berlanjut atau mengganggu kehidupan sehari-hari, mencari bantuan dari seorang profesional kesehatan mental sangat dianjurkan.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *