Dichotic berasal dari kata Yunani “dicho-“ (dua) dan “otic” (berkaitan dengan pendengaran). Dalam psikologi, istilah ini sering digunakan dalam “dichotic listening” (pendengaran dikotik), yang merupakan metode penelitian dalam psikologi kognitif dan neuropsikologi untuk memahami pemrosesan informasi auditoris di otak.
Dichotic Listening dalam Psikologi
Dichotic listening adalah teknik di mana seseorang mendengarkan dua rangsangan suara yang berbeda di masing-masing telinga secara bersamaan. Metode ini digunakan untuk:
1. Mempelajari Asimetri Otak
- Pendengaran dikotik membantu meneliti dominasi hemisfer otak dalam memproses bahasa dan suara.
- Biasanya, telinga kanan lebih baik dalam memproses bahasa, karena terhubung ke hemisfer kiri yang dominan untuk bahasa.
2. Meneliti Gangguan Neurologis dan Psikologis
- Dapat digunakan untuk mendeteksi gangguan pendengaran sentral, disleksia, dan skizofrenia.
- Pada penderita skizofrenia, sering ditemukan gangguan dalam pemrosesan suara yang masuk melalui masing-masing telinga.
3. Studi Perhatian dan Persepsi
- Digunakan untuk memahami bagaimana manusia memfokuskan perhatian terhadap satu stimulus sambil mengabaikan yang lain (seperti dalam Shadowing Task oleh Colin Cherry).
Masalah yang Berkaitan dengan Dichotic Listening
- Kesulitan dalam Pemrosesan Auditori → Beberapa orang mengalami kesulitan dalam mengolah informasi dari kedua telinga secara bersamaan, yang bisa terkait dengan gangguan neurologis.
- Gangguan Perhatian → Orang dengan ADHD sering mengalami kesulitan dalam tugas pendengaran dikotik karena ketidakmampuan memfilter suara yang tidak relevan.
- Gangguan Bahasa → Pasien dengan afasia atau cedera otak mungkin memiliki respons yang berbeda dalam tes pendengaran dikotik.
Kesimpulan
Dichotic listening adalah teknik penting dalam psikologi kognitif, neuropsikologi, dan ilmu saraf untuk memahami bagaimana otak memproses informasi auditori. Teknik ini membantu dalam studi dominasi otak, gangguan kognitif, serta perhatian dan persepsi manusia.