Dalam psikologi, memory atau memori adalah proses mental yang melibatkan penyimpanan, pemeliharaan, dan pengambilan kembali informasi yang telah dipelajari atau dialami. Memori merupakan aspek fundamental dalam kehidupan manusia, memungkinkan seseorang untuk belajar, mengenali pola, serta membuat keputusan berdasarkan pengalaman masa lalu.
Memori dapat dikategorikan berdasarkan durasi dan cara penyimpanannya, mulai dari memori jangka pendek hingga jangka panjang.
Jenis-Jenis Memory dalam Psikologi
1. Memori Sensorik
- Menyimpan informasi dari panca indera untuk waktu yang sangat singkat (kurang dari satu detik).
- Contoh: Melihat sekilas gambar yang langsung menghilang dari pandangan.
2. Memori Jangka Pendek (Short-Term Memory)
- Memiliki kapasitas terbatas dan bertahan sekitar 15-30 detik.
- Digunakan untuk menyimpan informasi sementara sebelum diproses lebih lanjut.
- Contoh: Mengingat nomor telepon sebelum mencatatnya.
3. Memori Jangka Panjang (Long-Term Memory)
- Menyimpan informasi untuk waktu yang lama, bahkan seumur hidup.
- Terbagi menjadi dua kategori utama:
- Memori Deklaratif (Eksplisit) → Berisi fakta dan pengalaman yang bisa dijelaskan secara sadar, seperti mengingat tanggal lahir atau sejarah.
- Memori Non-Deklaratif (Implisit) → Berisi keterampilan atau kebiasaan yang dilakukan tanpa kesadaran penuh, seperti mengendarai sepeda.
Bagaimana Memory Bekerja?
Proses memori dalam psikologi melibatkan tiga tahapan utama:
1. Encoding (Pengodean)
- Tahap awal di mana informasi diterima dan diproses oleh otak.
- Contoh: Saat belajar, kita mengubah informasi menjadi konsep yang bisa diingat.
2. Storage (Penyimpanan)
- Informasi yang telah dikodekan disimpan dalam otak.
- Bisa dalam bentuk jangka pendek atau jangka panjang tergantung pada relevansi dan pengulangan informasi.
3. Retrieval (Pengambilan Kembali)
- Proses mengingat kembali informasi yang telah disimpan.
- Bisa terjadi secara sadar (seperti mengingat nama seseorang) atau tidak sadar (seperti refleks tubuh).
Faktor yang Mempengaruhi Memory
Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas memori seseorang, antara lain:
- Usia → Seiring bertambahnya usia, kapasitas memori bisa menurun.
- Stres dan Emosi → Stres berkepanjangan dapat mengganggu kemampuan mengingat.
- Pola Tidur → Kurang tidur bisa menghambat proses encoding dan retrieval informasi.
- Nutrisi dan Gaya Hidup → Pola makan sehat dan olahraga membantu meningkatkan fungsi otak.
Masalah yang Sering Terjadi Berkaitan dengan Memory dalam Psikologi
1. Amnesia
- Kehilangan ingatan yang bisa bersifat sementara atau permanen.
- Bisa disebabkan oleh cedera otak, trauma psikologis, atau penyakit degeneratif.
2. Dementia dan Alzheimer
- Penyakit yang menyebabkan penurunan fungsi memori secara progresif.
- Umumnya terjadi pada usia lanjut dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari.
3. False Memory (Memori Palsu)
- Ingatan yang tidak akurat atau salah, sering kali dipengaruhi oleh sugesti atau persepsi yang keliru.
- Contoh: Mengingat peristiwa yang sebenarnya tidak pernah terjadi.
4. Forgetfulness (Kelupaan)
- Bisa terjadi karena kurangnya perhatian, gangguan konsentrasi, atau stres berlebihan.
- Contoh: Lupa di mana meletakkan kunci rumah.
Kesimpulan
Memori adalah aspek penting dalam kehidupan manusia yang memungkinkan kita untuk belajar, beradaptasi, dan berkembang. Namun, memori juga rentan terhadap gangguan yang dapat dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal.
Menjaga kesehatan otak dengan tidur yang cukup, mengelola stres, serta melakukan latihan kognitif dapat membantu meningkatkan daya ingat dan mencegah masalah yang berkaitan dengan memori.